Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth memberikan argumen membantah laporan media massa yang menyebutkan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak hancur parah usai diserang AS, Kamis (26/6).
Hegseth berang dengan laporan sejumlah media massa di negaranya yang menyebut serangan Amerika ke situs nuklir Iran gagal. Laporan itu mengutip informasi intelijen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap, dengan semua tinta yang tertumpah, semua media Anda menemukan waktu untuk mengakui dengan benar perubahan bersejarah dalam keamanan benua ini," katanya.
"Yang coba dilakukan oleh presiden lain, yang dibicarakan oleh presiden lain. Presiden [Donald] Trump berhasil melakukannya. Ini adalah hal yang sangat besar," ucap Hegseth.
Menurut Hegseth, seharusnya pendapat intelejen yang didapat media massa tak langsung dipercaya. Baginya, kesuksesan serangan Amerika akan terbukti dalam hitungan waktu.
"Itu satu setengah hari setelah serangan, ketika mengakui secara tertulis bahwa diperlukan waktu berminggu-minggu untuk mengumpulkan data yang diperlukan untuk membuat penilaian."
"[Donald Trump] menciptakan kondisi untuk mengakhiri perang, menghancurkan, pilih kata Anda, melenyapkan, menghancurkan kemampuan nuklir Iran," kata Hegseth.
Serangan AS ke situs nuklir Iran pada Sabtu (21/6) memang jadi perdebatan. Pihak Washington mengklaim serangan itu menghancurkan situs nuklir Iran karena merusak sistem.
Pada saat yang sama pihak Tehran menyebut serangan itu tidak berarti apa-apa. Dalam situasi seperti ini, media massa di Amerika melaporkan sumber intelejen bahwa serangan itu gagal.
(bac)