PM Israel Ini Dijuluki 'Penjagal Beirut', Tersiksa Koma 8 Tahun & Mati

CNN Indonesia
Senin, 30 Jun 2025 13:45 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel pernah dipimpin perdana menteri yang sama bengis dan kejam dengan PM saat ini, Benjamin Netanyahu.

Kiprahnya yang sangat mengerikan dalam setiap aksi membantai warga Palestina menempatkannya sebagai sosok militer yang bengis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksinya yang paling melegenda tatkala dia menginisiasi pembantaian warga Palestian di kamp pengungsi Sabra dan Satila yang terletak di Lebanon.

Dia adalah Ariel Sharon, Perdana Menteri Israel 2001-2006. Situs Universitas Birmingham, Birmingham.ac.uk, menulis sebagai berikut:

"Tidak heran dia dijuluki "Penjagal Beirut", dalang invasi Israel yang membawa bencana ke Lebanon pada tahun 1982, dan orang yang bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan ratusan warga Palestina di kamp pengungsi Sabra dan Shatila."

Mantan Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan menggambarkannya sebagai "seorang pria yang suka berperang yang tampaknya tidak sabar untuk memulai perang".

Pembantaian Sabra dan Satila terjadi pada 16-18 September 1982, dengan kepungan milisi Falangis Lebanon dibantu tentara Israel selama 48 jam nonstop, menelan korban tewas sekitar 3.000-3.500 warga sipil. Sharon kala itu menjabat sebagai menteri pertahanan Israel.

Situs Institute for Middle Eas Understanding (IMEU) membeberkan peristiwa mengerikan ini. Situs itu membeberkan pembantaian ini terjadi selama invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982 setelah tentara pendudukan Israel mengepung kamp tersebut.

Meskipun mereka yang melakukan pembantaian tersebut sebenarnya adalah milisi Lebanon, militer Israel lah yang memberikan perlindungan dan memfasilitasi misi mereka.

Milisi Israel menembaki siapa saja yang bergerak di gang-gang dan membunuh seluruh keluarga saat mereka makan malam setelah mendobrak pintu rumah mereka.

Banyak yang terbunuh di tempat tidur saat mereka tidur, dan kemudian ditemukan di banyak apartemen anak-anak yang berusia tidak lebih dari tiga dan empat tahun, basah kuyup dalam piyama mereka dan selimut mereka berlumuran darah.

Dalam banyak kasus, para penyerang memotong organ tubuh korban mereka sebelum mengeksekusi mereka. Mereka membenturkan kepala beberapa bayi ke dinding. Para wanita diperkosa sebelum mereka dibunuh. Para pria diseret dari rumah mereka dan dieksekusi di jalan.

Tak ada hukuman bagi para pelaku kejahatan ini. Bahkan, Sharon terpilih sebagai PM Israel pada 2001 silam. Selang empat tahun kemudian, dia mengalami stroke ringan hingga dirawat di rumah sakit Yerusalem.

Namun, semakin lama semakin parah hingga koma selama delapan tahun. Sharon kemudian dipindahkan ke fasilitas perawatan jangka panjang di rumah sakit Tel Hashomer.

Selama koma, Sharon tergantung pada mesin dan peralatan kesehatan di tubuhnya hingga akhirnya tewas pada 11 Januari 2014. Sebutan "Penjagal dari Beirut" tetap melekat hingga kematiannya.

(imf/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER