Taiwan Tegaskan Komitmen Kedaulatan di Tengah Tekanan China

CNN Indonesia
Rabu, 02 Jul 2025 08:51 WIB
Presiden Taiwan Lai Ching Te. Foto: AFP/WALID BERRAZEG
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Taiwan sekaligus Ketua Partai Progresif Demokratik (DPP), Lai Ching-te, menyerukan agar partainya bersatu bersama rakyat dalam mendukung gerakan pencabutan mandat massal demi melindungi kedaulatan dan demokrasi Taiwan.

Seruan tersebut disampaikan dalam kongres nasional DPP yang digelar dengan tema "Demokrasi yang Lebih Baik, Taiwan yang Lebih Baik."

Dalam pidatonya, Lai Ching-te atau akrab disapa William Lai menyebut tantangan terbesar dalam politik domestik saat ini berasal dari legislatif yang dikendalikan oposisi.

Menurutnya, lembaga tersebut telah melewati prosedur yang semestinya, meloloskan rancangan undang-undang yang bertentangan dengan Konstitusi, serta menghambat kerja pemerintahan dengan memangkas anggaran pemerintah pusat secara drastis.

Dilansir Taipei Times, Lai menyoroti penggunaan strategi perang pengaruh dan intimidasi militer oleh Beijing yang bertujuan untuk mencaplok Taiwan sebagai bagian dari kebijakan "kebangkitan besar bangsa China" dan memperluas hegemoninya di wilayah Pasifik Barat. Ia memperingatkan bahwa ancaman ini akan terus berlanjut, apa pun perubahan dalam kepemimpinan pemerintahan Taiwan.

Lai menekankan peran vital masyarakat sipil dalam mempertahankan demokrasi Taiwan, seraya mengingatkan kembali gerakan Wild Lily pada 1990 dan gerakan Sunflower pada 2014, di mana rakyat Taiwan bersatu melawan kebijakan yang dianggap pro-China dan membahayakan kedaulatan nasional.

Lai menyatakan bahwa DPP secara konsisten sejalan dengan gerakan sipil tersebut dalam upaya membela demokrasi dan kedaulatan bangsa.

Ia mengkritik partai oposisi yang memblokir berbagai usulan pemerintah terkait anggaran pertahanan dan keamanan nasional, di tengah meningkatnya kewaspadaan global terhadap ambisi hegemonik China.

Lai juga menyebut bahwa masyarakat yang peduli telah merespons lewat gerakan "Bluebird" dan kampanye pencabutan mandat terhadap legislator oposisi, dan ia mendesak agar DPP mendukung penuh inisiatif-inisiatif ini demi menjaga keselamatan negara.

Lebih lanjut, Lai menekankan bahwa pertahanan diri nasional dan pembangunan ekonomi merupakan dua pilar penting bagi masa depan Taiwan. Ia menyerukan perlunya strategi pertahanan menyeluruh untuk menghadapi infiltrasi China yang mengeksploitasi keberagaman Taiwan.

Peningkatan otonomi pertahanan melalui pengadaan senjata dan riset militer oleh sektor swasta dianggapnya sebagai langkah krusial di tengah tekanan militer China yang semakin meningkat.

Di bidang ekonomi, Lai mendorong pemanfaatan teknologi maju dan inovasi Taiwan untuk memperbaiki iklim investasi dan menarik modal asing. Ia menekankan pentingnya pemerataan manfaat ekonomi demi pertumbuhan regional yang seimbang dan keadilan antargenerasi.

Ketua DPP tersebut menyatakan bahwa ketahanan demokrasi Taiwan bergantung pada persatuan antara pemerintah dan rakyat dalam menghadapi tantangan domestik maupun ancaman eksternal. Hal ini, kata dia, menjadi dasar bagi terciptanya Taiwan yang lebih kuat dan sejahtera, seperti diberitakan oleh Taipei Times.

(dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK