Ukraina tak banyak memberi tanggapan soal rencana Amerika Serikat menghentikan sejumlah bantuan pasokan senjata utama ke negara tersebut.
Penasihat kepresidenan Ukraina Dmytro Lytvyn mengatakan pemerintah bakal mencari informasi lebih lanjut soal kabar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sedang mengklarifikasi situasi. Saya kira semuanya akan jelas dalam beberapa hari ke depan," ujar Lytvyn pada Rabu (2/7), dikutip AFP.
Senada, Kementerian Pertahanan Ukraina menyatakan tak menerima informasi apapun terkait penghentian pengiriman senjata AS.
"Ukraina tak menerima pemberitahuan resmi apapun soal penundaan atau perubahan pengiriman bantuan pertahanan yang sudah disepakati," demikian menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.
"Kami menekankan bahwa jalan untuk mengakhiri perang terletak melalui tekanan yang konsisten dan bersama terhadap agresor, serta melalui dukungan berkelanjutan bagi Ukraina," tambah mereka.
Di samping itu, Ukraina juga memanggil Duta Besar Amerika Serikat yang bertugas di negara itu untuk menekankan betapa penting pasokan senjata dari Negeri Paman Sam.
Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya menyatakan bakal menghentikan sejumlah bantuan senjata utama ke Ukraina saat invasi Rusia masih berlangsung.
Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Anna Kelly mengatakan langkah tersebut ditempuh untuk menjaga kepentingan Amerika Serikat.
"Keputusan ini dibuat untuk mengutamakan kepentingan Amerika menyusul tinjauan DOD (Kementerian Pertahanan) atas dukungan dan bantuan militer negara kita kepada negara lain di seluruh dunia," kata Kelly melalui email kepada AFP, Selasa (1/7).
Salah satu pejabat AS mengatakan hasil tinjauan Pentagon menunjukkan sejumlah stok amunisi AS sedikit dan beberapa pengiriman yang tertunda tak akan dikirim.
Politico dan media AS lain melaporkan barang-barang yang tertahan di antaranya rudal untuk sistem pertahanan udara patriot, artileri presisi, dan rudal Hellfire.
Pembatasan bantuan militer AS menandakan kemungkinan pergeseran prioritas pemerintahan Trump yang berusaha mempercepat perundingan gencatan senjata Rusia-Ukraina. Dia berulang kali mengatakan sulit membujuk Ukraina untuk sepakat dalam gencatan.
Penghentian bantuan ini juga terjadi saat Rusia secara intensif menyerang Ukraina. Selain itu, rencana tersebut bisa menjadi kabar baik untuk Presiden Vladimir Putin.
(isa/rds)