Heboh Manga Ramal Gempa Dahsyat Guncang Jepang Besok, Mungkin Terjadi?

CNN Indonesia
Jumat, 04 Jul 2025 20:00 WIB
Komik Jepang berjudul Watashi Ga Mita Mirai membuat geger warga usai meramal akan ada gempa mega earthquake yang melanda negara itu besok, Sabtu (5/7).
(Foto: Istockphoto/Petrovich9)

Mungkinkah ramalan terjadi?

Para ahli gempa menegaskan bahwa ramalan ini tidak memiliki dasar ilmiah.

Badan Meteorologi Jepang menegaskan kepada Associated Press bahwa saat ini tidak mungkin memprediksi secara pasti waktu, lokasi, atau kekuatan gempa.

"Prediksi semacam itu adalah hoaks dan disinformasi," tegas lembaga tersebut seperti dikutip The South China Morning Post (SCMP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryo Tatsuki sendiri sebagai kreator komik juga membantah anggapan bahwa manganya tersebut merupakan sebuah ramalan.

Dalam pernyataannya kepada Reuters, ia mengatakan bahwa dirinya "bukan nabi" dan meminta publik agar tidak terlalu terpengaruh oleh mimpinya, serta tetap mengikuti panduan dari para ahli.

Meski ramalan tersebut fiktif, kekhawatiran publik tidak sepenuhnya tanpa dasar.

Jepang memang berada dalam status siaga tinggi akan kemungkinan terjadinya gempa besar dalam waktu dekat.

Pemerintah Jepang memprediksi ada kemungkinan 80 persen akan terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo hingga 9 di Zona Nankai (Nankai Trough) sebelum tahun 2055.

Zona ini merupakan laut sepanjang 800 km yang berada di lepas pantai selatan Jepang.

Gempa di wilayah ini berpotensi menyebabkan kerusakan besar, dengan estimasi korban jiwa mencapai 300 ribu orang dan kerugian ekonomi hingga US$2 triliun.

Terakhir kali zona ini memicu gempa besar adalah pada 1946.

Pada Agustus tahun lalu, gempa dengan kekuatan 7,1 sempat menimbulkan peringatan dini dari pemerintah terkait potensi megaquake.

Namun, tidak menimbulkan kerusakan besar dan status peringatan kemudian dicabut.

Turis Waswas

Rumor soal gempa besar pada 5 Juli turut memengaruhi pariwisata Jepang, terutama dari Hong Kong.

Jumlah wisatawan dari Hong Kong pada Mei 2025 tercatat turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Beberapa maskapai seperti Hong Kong Airlines dan Greater Bay Airlines bahkan membatalkan penerbangan ke Jepang karena rendahnya permintaan penumpang.

Pakar Ekonom dari Nomura Research Institute, Takahide Kiuchi, memperkirakan potensi kerugian ekonomi akibat penurunan wisatawan bisa mencapai US$3,9 miliar.

Namun, dua biro perjalanan utama di Hong Kong menyebut belum ada pembatalan massal untuk perjalanan ke Jepang pada akhir pekan ini.

Gaduh ramalan gempa dahsyat ini terjadi ketika sektor pariwisata Jepang justru mencatatkan rekor tertinggi pada April 2025 dengan 3,9 juta kunjungan wisatawan dalam sebulan.

Jepang memang berada di zona Ring of Fire, wilayah rawan gempa dan letusan gunung api di lingkar Pasifik.

Negeri Sakura ini mengalami dua hingga tiga gempa per hari, meskipun sebagian besar berkekuatan kecil.

Sebagai negara dengan pengalaman panjang menghadapi gempa, Jepang memiliki sistem mitigasi dan desain bangunan tahan gempa yang canggih.

Mulai dari struktur rangka baja yang fleksibel hingga sistem bantalan bola yang memungkinkan bangunan bergerak bebas tanpa merusak fondasi.

Pemerintah juga telah mengeluarkan rencana kesiapsiagaan untuk menghadapi potensi gempa Nankai sejak 2014.

Rencana itu diperbarui pada 1 Juli 2025, dengan rekomendasi percepatan pembangunan tanggul, tempat evakuasi, dan pelatihan rutin kebencanaan.

Meski masyarakat Jepang sudah terbiasa hidup berdampingan dengan ancaman gempa, kepanikan yang ditimbulkan oleh sebuah manga menunjukkan betapa dalamnya ketakutan kolektif akan bencana besar yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

(zdm/rds)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER