Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva disebut akan menanyakan insiden meninggalnya Juliana Marins langsung ke Presiden RI Prabowo Subianto saat bertemu pekan depan di Brasil.
Prabowo dijadwalkan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) pada 6-7 Juli di Rio De Janeiro, Brazil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Brasil O Globo pada Jumat (4/7) bahkan mencatat insiden itu diperkirakan dibahas Lula bersama Prabowo dalam pertemuan pada Rabu (9/7).
Menurut Duta Besar Aloysio Gomide Filho, direktur Departemen Komunitas dan Urusan Konsuler Brasil, Lula diperkirakan bakal mengucapkan terima kasih kepada Indonesia atas kerja samanya dalam pencarian tersebut.
"Jika topik tersebut diangkat dalam pertemuan tersebut, tentu saja untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas komitmennya terhadap kasus tersebut," kata diplomat tersebut.
Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa semua dukungan diberikan selama operasi penyelamatan dan komunikasi berjalan semulus mungkin, mengingat kondisi cuaca.
Hal serupa sebelumnya disampaikan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.
Ia mengatakan terdapat kemungkinan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Brazil membahas insiden meninggalnya Juliana Marins di sela pertemuan negara-negara anggota BRICS.
Pemerintah Indonesia belum pernah menerima surat atau nota diplomatik apa pun dari Pemerintah Brazil yang mempertanyakan insiden wafatnya warga negara tersebut di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis (26/6).
"Kami dengar lah nanti, mungkin ada pembicaraan di sela-sela pembicaraan bilateral antara Presiden Prabowo dan Presiden Brazil akan dikemukakan," kata Yusril dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (4/7).
Pemerintah Brazil, kata Yusril, hanya mengirimkan pesawat Angkatan Udara-nya ke Bali untuk membawa jenazah Juliana pulang ke Brazil dan tidak ada komplain atau pertanyaan tentang kasus tersebut.
(chri)