Jenazah Juliana Marins Tiba di Sao Paulo, Polisi Brasil Autopsi Ulang

CNN Indonesia
Rabu, 02 Jul 2025 17:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Jenazah pendaki asal Brasil yang tewas di Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pekan lalu, Juliana Marins, tiba di Sao Paulo pada Selasa (1/7).

Jenazah Marins tiba di Bandara Internasional Guarulhos, Sao Paulo, sekitar pukul 17.10 waktu setempat. Jenazah itu kemudian diangkut Angkatan Udara Brasil ke Rio de Janeiro.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setibanya di Rio, jenazah Marins akan menjalani pemeriksaan lanjutan selama enam jam di Institut Medis Forensik Afraino Peixoto (IMLAP). Pemeriksaan ini didampingi perwakilan keluarga dan kepolisian.

Pihak berwenang Brasil akan melakukan autopsi ulang sesuai permintaan keluarga karena mereka curiga ada dugaan kelalaian dari tim penyelamat Indonesia.

Keluarga meminta bantuan Kantor Pembela Umum (DPU) dalam mengajukan autopsi ulang. Usulan itu lalu diteruskan ke Pengadilan Federal.

"Sertifikat kematian yang dikeluarkan Kedutaan Besar Brasil di Jakarta berdasarkan autopsi yang dilakukan pihak berwenang Indonesia, tetapi tak memberi informasi konklusif soal waktu kematian yang tepat," demikian catatan dari Kantor Pembela Umum (DPU), dikutip media lokal Brasil, O Globo.

Menurut pengacara pembela Taísa Bittencourt pelaksanaan pemeriksaan baru sangat penting untuk mempertahankan unsur-unsur yang dapat memperjelas fakta.

Kantor Jaksa Agung (AGU), DPU, dan pemerintah wilayah Rio de Janeiro sepakat menetapkan autopsi bakal digelar pada hari ini, Rabu (2/7), di Institut Medis Hukum Afrânio Peixoto (IML).

Lebih lanjut, Bittencourt mengatakan hasil autopsi akan menentukan langkah selanjutnya. Jika ditemukan ada kelalaian, otoritas Brasil akan menempuh jalur hukum dengan mengajukan penyelidikan internasional atas kematian Marins.

"Kami menunggu laporan dari pihak Indonesia dan setelah laporan ini sampai di kami, kami akan menentukan langkah-langkah selanjutnya. Autopsi ini atas permintaan keluarga," ujar dia.

Marins tewas usai terjatuh saat mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni sekitar pukul 06.30 WITA. Tim SAR gabungan baru menemukan korban pada 23 Juni pukul 07.05 WITA, atau dua hari setelah insiden.

Lalu pada 24 Juni, tim berhasil menjangkau korban yang berada di kedalaman 600 meter. Namun, jenazah Marins baru berhasil dievakuasi pada 25 Juni dengan cara diangkat dari kedalaman 600 meter.

Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara Ida Bagus Putu Alit mengatakan hasil autopsi menunjukkan Marins meninggal dunia 20 menit setelah jatuh.

Atit menyatakan Marins meninggal dunia karena mengalami benturan keras bukan karena hipotermia. Ia juga menyebut perempuan itu mengalami luka paling parah di dada akibat benda tumpul.

Ada dugaan Marins jatuh dua kali dalam insiden tersebut. Di hari pertama dia jatuh saat mendaki, dan keesokan harinya kemungkinan besar pendaki itu jatuh lagi.

Hipotesis utama menyebutkan salah satu jatuh itu menyebabkan cedera yang menyebabkan kematian. Pakar forensik memperkirakan Marins meninggal pada 24 atau 25 Juni.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER