Khamenei Muncul di Publik Perdana Sejak Iran-Israel Perang

CNN Indonesia
Minggu, 06 Jul 2025 11:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, muncul untuk pertama kalinya semenjak negaranya dan Israel terlibat adu rudal selama dua pekan terakhir.

Khamenei terlihat menghadiri acara keagamaan di Teheran dalam video yang ditayangkan media pemerintah pada Sabtu (5/7) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video tersebut, seperti dijelaskan Al Jazeera pada Minggu (6/7), puluhan orang datang ke sebuah acara di sebuah masjid untuk memperingati Hari Asyura. Televisi pemerintah mengatakan klip itu direkam di Masjid Imam Khomeini di Teheran.

Hari Asyura adalah hari suci bagi umat Muslim Syiah. Hari tersebut digelar pada 10 Muharam untuk memperingati berbagai kejadian penting, salah satunya kematian cucu Nabi Muhammad, Husain bin Ali, dalam peristiwa Karbala.

Dalam video tersebut, Khamenei terlihat melambaikan tangan dan mengangguk kepada kerumunan yang bersorak saat dirinya memasuki masjid.

Menurut Al Jazeera, ini jadi penampilan perdana Khamenei setelah dirinya menghindari tampil di depan publik sejak pertempuran Iran dan Israel pada 13 Juni. Seluruh pidatonya sejak saat itu adalah sudah direkam sebelumnya.



Pada Kamis (26/6), Khamenei menyampaikan pidato perdana usai Iran dan Israel resmi gencatan senjata. Dalam pidatonya, ia menyebut bahwa Iran telah menang melawan rezim Zionis dan AS.

Menurut Khamenei, Israel dan AS tak mendapatkan apa pun dalam serangan yang mereka luncurkan terhadap Iran. Justru, Iran yang berhasil menghancurkan Israel dan merusak fasilitas militer AS di Qatar, Al Udeid.

"Fakta bahwa Iran memiliki akses ke pusat-pusat utama AS di kawasan dan dapat mengambil tindakan kapan pun diperlukan adalah hal yang signifikan. Ini cukup signifikan," ucap Khamenei.

"Tindakan semacam itu dapat terjadi lagi di masa mendatang. Jika terjadi agresi, musuh-agresor pasti akan membayar harga yang mahal," imbuh dia.

Sebelum Israel menyerang Iran pada 13 Juni, Iran dan AS sedang terlibat negosiasi mengenai kesepakatan nuklir. Salah satu inti kesepakatan itu yakni keinginan AS agar Iran tak lagi melanjutkan pengayaan uraniumnya, yang dinilai telah nyaris mampu memproduksi senjata nuklir.

Sebagai imbalan, AS akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran. Kendati begitu, negosiasi tersebut cukup tersendat salah satunya karena permintaan Washington agar Iran juga membatasi produksi rudal balistik.

Di saat Iran masih mempertimbangkan, Israel, yang sedari awal memang tak setuju dengan pembicaraan AS-Iran, lantas menyerang situs-situs nuklir Teheran. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menegaskan satu-satunya "kesepakatan baik" yaitu melenyapkan semua fasilitas nuklir Iran.



(end)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER