Mossad Pernah Dipermalukan Buronan dari Palestina

CNN Indonesia
Jumat, 11 Jul 2025 07:55 WIB
Dinas intelijen Israel Mossad pernah dibikin malu dan dibuat kelimpungan saat akan menangkap Ali Hasan Salameh.
Ilustrasi. (heathertruett/Pixabay)

Bukan hanya itu, salah satu intel yang ikut menguntitnya adalah agen perempuan Erika Chambers. Erika datang ke Beirut pada 1978 dan tinggal tak jauh dari apartemen Salameh sebagai pelukis.

Erika dibantu oleh agen Peter Scriver dan Roland Kolberg yang tiba di Beirut dengan pasport Inggris dan Kanada. Bahkan, disebutkan sejumlah intel juga datang untuk mengepung dan mengendus Salameh yang dikenal dengan sebutan "Pangeran Merah".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertahun-tahun buron dan dikejar ratusan Mossad, Salameh akhirnya tewas pada 22 Januari 1979.

Keterlibatan CIA

Kisah licin Ali Salameh disebut karena dia direkrut Dinas Rahasa Amerika Serikat (CIA).

Menurut beberapa sumber, Salameh berperan sebagai penghubung rahasia antara Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan Badan Intelijen Pusat (CIA) dari tahun 1970 hingga kematiannya, dengan jaminan tidak akan membunuh warga negara AS dan imbalan dukungan finansial serta politik.

Namun ketika ditanya oleh pihak Israel, hubungan tersebut dibantah oleh pejabat AS. Ia membantu melindungi warga negara AS di Beirut, dan perannya adalah memfasilitasi kontak antara Palestina dan AS, dengan harapan mendapatkan dukungan AS untuk Palestina.

(imf/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER