Militer Israel (IDF) beralasan rudal yang menghantam anak-anak Gaza yang sedang antre mengambil air karena sistemnya eror sehingga meleset dari sasaran.
Serangan tersebut menewaskan 8 orang warga Palestina, di mana mayoritas anak-anak. Sementara, lebih dari 12 orang terluka akibat tembakan rudal.
Dalih IDF, rudal itu dimaksudkan untuk menyasar seorang militan Jihad Islam di daerah tersebut, tetapi malfungsi hingga terjatuh puluhan meter dari sasaran tembak. Mereka mengklaim insiden tersebut sedang ditinjau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"IDF menyesalkan adanya kerugian bagi warga sipil yang tidak terlibat," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Minggu (13/7).
Kekejian Israel di Gaza tak habis-habis. Hari ini, mereka menyerang titik distribusi air di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza.
Ahmed Abu Saifan, seorang dokter gawat darurat di Rumah Sakit Al-Awda, melaporkan setidaknya 6 anak tewas dan 17 lainnya terluka akibat tembakan rudal itu.
Kekurangan air di Gaza kian memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu diperparah dengan minimnya pasokan bahan bakar yang menyebabkan fasilitas desalinasi dan sanitasi ditutup.
Krisis air itu memaksa warga Gaza sangat bergantung pada pusat pengumpulan air, di mana mereka dapat mengisi wadah plastik mereka.
Beberapa jam usai menyerang titik distribusi air, IDF menyasar sebuah pasar di Gaza. Akibatnya, 12 orang tewas, termasuk seorang konsultan rumah sakit terkemuka, Ahmad Qandil.
Terkait serangan di pasar ini, pihak Israel belum berkomentar.
Per hari ini (13/7), Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 58 ribu orang tewas dalam aksi genosida Israel. Lebih dari separuh korban tewas merupakan perempuan dan anak-anak.
Agresi Israel Israel di Gaza telah membuat 2 juta warga Palestina terusir dari rumah masing-masing, tetapi mereka mengaku tak ada tempat yang aman di daerah kantong pantai tersebut.