Trump Minta Rusia Akhiri Perang dengan Ukraina dalam 50 Hari

CNN Indonesia
Selasa, 15 Jul 2025 00:45 WIB
Presiden Trump mendesak Rusia untuk akhiri perang Ukraina dalam 50 hari atau hadapi sanksi berat. NATO akan kirim senjata dari AS ke Ukraina.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Rusia untuk menyelesaikan perang Ukraina dalam 50 hari atau menghadapi sanksi ekonomi baru yang lebih besar. ( REUTERS/Carlos Barria)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Rusia untuk menyelesaikan perang Ukraina dalam 50 hari atau menghadapi sanksi ekonomi baru yang lebih besar.

"Kami sangat, sangat tidak puas dengan Rusia," kata Trump kepada wartawan saat bertemu dengan Sekjen NATO Mark Rutte di Gedung Putih, Senin (14/7).

"Kami akan menerapkan tarif yang sangat berat jika tidak ada kesepakatan dalam 50 hari, dengan tarif sekitar 100 persen," kata Trump, menambahkan bahwa tarif tersebut akan menjadi "tarif sekunder" yang menargetkan mitra dagang Rusia yang tersisa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump dan Rutte juga mengumumkan kesepakatan di mana aliansi militer NATO akan membeli senjata dari AS, termasuk baterai antirudal Patriot. Kemudian mendistribusikannya ke Ukraina untuk membantunya melawan invasi Rusia.

"Peralatan militer senilai miliaran dolar ini akan dibeli dari Amerika Serikat, untuk NATO... dan itu akan segera didistribusikan ke medan perang," kata Trump.

Rutte, mantan perdana menteri Belanda, mengatakan Ukraina akan mendapatkan "sejumlah besar" senjata berdasarkan kesepakatan tersebut.

Trump meluncurkan upaya pemulihan hubungan dengan Putin tak lama setelah memulai masa jabatan keduanya pada bulan Januari, karena ia berusaha memenuhi janji kampanyenya untuk mengakhiri perang Ukraina dalam waktu 24 jam.

Peralihannya ke arah Putin memicu kekhawatiran di Kyiv bahwa Trump akan mengkhianati Ukraina, terutama setelah Trump dan timnya mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ruang Oval pada Februari 2025 lalu.

Namun, Trump telah menunjukkan kemarahan dan frustrasi yang semakin besar terhadap Putin dalam beberapa pekan terakhir karena pemimpin Rusia tersebut, alih-alih menghentikan invasi tiga tahunnya, justru meningkatkan serangan.

Trump menambahkan tentang Putin, "Saya tidak ingin mengatakan dia seorang pembunuh, tetapi dia orang yang tangguh."

Kunjungan Rutte ke Gedung Putih adalah yang pertama sejak mantan perdana menteri Belanda itu menyebut Trump sebagai "ayah" pada pertemuan puncak NATO di Den Haag pada bulan Juni.

Moskow telah melancarkan gelombang serangan pesawat tak berawak dan rudal yang memecahkan rekor selama beberapa pekan terakhir, dengan jumlah warga sipil Ukraina yang tewas atau terluka pada bulan Juni mencapai titik tertinggi dalam tiga tahun, menurut data PBB.

(fra/afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER