Prabowo Bahas Konflik Israel-Palestina saat Dinner Intim dengan Macron

Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas soal solusi dua negara (two states solution) dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina di Istana Elysee, Senin (14/7).

Prabowo mengatakan isu Palestina turut dibahas dengan Macron ketika keduanya melangsungkan acara makan malam privat di Istana Kepresidenan Prancis itu.

Prabowo menyebut Prancis mendukung langkah two states solution sebagai jalan terbaik mengakhiri konflik Israel-Palestina.

"Iya, iya, iya, dibahas. Prancis mendukung two states solution," kata Prabowo di Bandara Orly, Paris, Prancis, Selasa (15/7).

Selain membahas soal solusi dua negara, Prabowo menyampaikan agenda makan malam itu juga membahas persoalan lainnya.

Ia mengatakan bahwa pertemuan itu sangat produktif dan menguntungkan bagi kedua negara.

"Kita bahas banyak masalah, kerjasama Indonesia dan Prancis. Prancis juga banyak membantu kita di Eropa," ucap dia.

Prabowo menghadiri makan malam privat bersama dengan Macron di Istana Élysée, Paris, Senin (14/7).

Melalui Instagram-nya Prabowo membagikan momen pertemuan tersebut. Ia membagikan fotonya duduk semeja dengan Macron di bagian dalam Istana Élysée. Mereka tampak duduk berhadapan di meja bundar seraya berbincang.

Perihal solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina juga sempat disinggung Prabowo saat menerima kunjungan Macron ke Indonesia pada akhir Mei lalu.

"Sudah di berbagai tempat, di berbagai forum, saya sampaikan sikap Indonesia, bahwa Indonesia memandang hanya penyelesaian two state solution, kemerdekaan bagi bangsa Palestina merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang benar," kata Prabowo dalam pernyataannya.

Terpisah, Macron baru-baru ini juga mendorong langkah solusi dua negara untuk kembali menjadi prioritas penyelesaian konflik Israel-Palestina.

Di hadapan parlemen Inggris, Macron berpidato meminta Inggris mengakui negara Palestina.

Ia menyoroti kondisi di Gaza dan Tepi Barat yang kian hancur akibat serangan dari agresi militer Israel.

Macron pun menyerukan gencatan senjata permanen tanpa syarat dan sesegera mungkin.

"Dan inilah mengapa solusi kedua negara dan pengakuan Negara Palestina ini satu-satunya cara membangun perdamaian dan stabilitas bagi semua orang di seluruh kawasan," kata Macron mengutip Al Jazeera.

Isu Israel dan Palestina terus menjadi sorotan lantaran Tel Aviv masih terus melancarkan gempuran membabi-buta ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu. Hingga kini, agresi yang dinilai komunitas internasional sudah mengarah ke genosida itu telah menewaskan lebih dari 56 ribu warga Palestina.