Populasi Druze di Israel diperkirakan sebanyak 150.000 jiwa. Banyak orang Druze yang menjadi sekutu pemerintah Israel dengan bertugas di militer Tel Aviv. Inilah salah satu alasan mengapa Israel membela Druze.
Pemerintah Israel memiliki hubungan dekat dengan komunitas Druze di negaranya dan menawarkan perlindungan kepada warga Druze di Suriah jika mereka diserang. Namun, banyak juga pemimpin Druze Suriah menolak tawaran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Britannica, Druze di Israel berpihak pada pasukan Yahudi dalam perang tahun 1948. Tentara Druze sejak itu bertempur untuk Israel dalam setiap perang Arab-Israel.
Mereka adalah satu-satunya kelompok Arab yang wajib militer ke dalam Pasukan Pertahanan Israel dan mereka berpartisipasi dalam keamanan perbatasan dan korps diplomatik Israel.
Pada bulan Juli 2018, ketika Knesset Israel memberlakukan undang-undang dengan bobot konstitusional yang mengukuhkan Israel sebagai negara Yahudi, kaum Druze memimpin reaksi keras; mereka mengklaim undang-undang tersebut menjadikan mereka warga negara kelas dua dan merupakan pengkhianatan terhadap dedikasi dan layanan mereka kepada negara selama ini.
Populasi Druze terbanyak sebenarnya ada di Lebanon, namun di Suriah jumlah mereka mencapai lebih dari 700.000 jiwa pada awal tahun 2020-an.
Sebagian besar Druze di Suriah tiba dari Lebanon pada abad ke-18 dan menetap di sekitar Al-Suwaydāʾ di wilayah Jabal al-Durūz (Pegunungan Druze), tempat sebagian besar Druze di Suriah masih tinggal hingga saat ini.
(imf/bac)