Media Singapura lainnya, Mothership, turut memberitakan peristiwa di mana banyak sarjana RI berakhir bekerja sebagai pasukan oranye karena sulitnya mendapat kerja.
Per April, sekitar 8.000 orang tercatat telah melamar untuk posisi petugas sanitasi dari 1.100 posisi yang dibuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi banyak warga Jakarta yang bekerja di sektor informal tanpa gaji layak dan asuransi, keamanan bekerja yang disediakan oleh peran sanitasi mungkin lebih disukai dibandingkan peran yang mungkin sesuai dengan kualifikasi mereka," demikian lapor Mothership.
Media Australia, ABC Net, juga termasuk di antara media asing yang miris dengan kondisi pemuda-pemudi di Indonesia.
ABC Net dalam artikel berjudul "Fury over budget cuts, lack of opportunity sparks debate over 'escaping' Indonesia" menyebut pengangguran di Indonesia adalah problem besar yang sedang dialami RI.
ABC Net lantas menyoroti Demografer Universitas Melbourne Ariane Utomo yang menyebut bahwa prospek pekerjaan bagi usia dewasa muda di RI masih "suram".
"Pasar kerja menjadi semakin tidak menentu sehingga semakin sulit bagi pemuda untuk mendapatkan pekerjaan yang memungkinkan mobilitas ke atas dan membangun karier yang bermakna," kata Utomo, seperti dikutip ABC Net.
(bac)