Imran Asif, veteran di industri penerbangan dengan 20 tahun pengalaman dan saat ini menjabat sebagai direktur utama Air Astra, mengatakan kasus pada Senin bisa dihindari jika latihan terbang dilakukan di luar Dhaka.
"Kami selaku pakar aviasi sudah lama meminta pangkalan udara direlokasi dari Dhaka. Tapi Bangladesh merupakan satu dari beberapa negara yang tak akan bergerak sampai ada nyawa yang melayang," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga mengkritik Otoritas Penerbangan Sipil Bangladesh (CAAB) karena gagal memastikan keamanan penerbangan di kawasan bandara sipil dari kegiatan militer.
"Setelah insiden tragis ini, akankah CAAB bersuara untuk menghentikan misi pelatihan jet tempur dari bandara Dhaka demi keamanan penumpang?" ucapnya.
Menurut militer Bangladesh, pilot pesawat, Letnan Mohammad Towkir Islam Sagar, sedang dalam misi pelatihan rutin ketika tiba-tiba pesawat mengalami kegagalan mesin. Penyebab jatuhnya pesawat hingga kini masih dalam investigasi.
Sang pilot dilaporkan sempat banting setir untuk menghindari area padat penduduk, namun nahas jet yang dibawanya tetap jatuh hingga menimpa sekolah.
Perdana Menteri interim Bangladesh Muhammad Yunus telah menyatakan belasungkawa atas insiden ini. Ia juga mengumumkan masa berkabung nasional pada Selasa.
(blq/bac)