Jawaban Anwar Ibrahim usai Didesak Oposisi & Mahathir untuk Mundur

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jul 2025 08:30 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim buka suara usai muncul sejumlah seruan agar dirinya mundur dari jabatannya.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim buka suara usai muncul sejumlah seruan agar dirinya mundur dari jabatannya. (Foto: Getty Images via AFP/JUSTIN SULLIVAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim buka suara usai muncul sejumlah seruan agar dirinya mundur dari jabatannya.

Seruan kepada Anwar untuk lengser ini muncul belakangan dari pihak oposisi, termasuk mantan sekutu koalisi sekaligus pendahulunya, eks PM Mahathir Mohamad.

Dalam pernyataannya pada akhir pekan lalu, Anwar menegaskan ia tidak akan mundur dari jabatan kecuali menghadapi mosi tidak percaya di parlemen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insya Allah, saya tidak akan mundur. Jika saya mencuri uang rakyat, mereka (oposisi) baru boleh mendesak saya munddur. Tapi saya tidak melakukannya," ucap Anwar seperti dikutip New Straits Times pada Sabtu (19/7).

Anwar menegaskan dia tidak pernah bersekongkol jahat soal negara. Ia menegaskan semua kontrak pemerintah melalui tender vendor yang terbuka dan transparan.

Anwar pun menegaskan dia bersedia mundur dengan damai sebagai PM hanya jika parlemen meloloskan mosi tidak percaya terhadap dirinya.

"Jika tidak ada (mosi percaya), oposisi harus menunggu pemilu mendatang (agar saya mundur)," kata Anwar.

Sejumlah oposisi makin menyerukan Anwar untuk mundur sebagai PM. Salah satu yang paling mencolok adalah desakan dari Mahathir, mantan sekutu Anwar yang justru berkoalisi dan akhrinya membantu sang PM bisa menduduki jabatannya saat ini.

Desakan itu diungkapkan Mahathir saat berbicara di sebuah kampanye "Himpunan Mandat Negarawan" (Statesmen's Mandate Gathering) di Sultan Abdul Halim Stadium, Alor, 17 Juli lalu.

"Saya sendiri mundur dari jabatan perdana menteri karena desakan partai. Sekarang, Anwar menghadapi tekanan yang lebih besar bahkan dari oposisi publik, jadi dia harus mundur sesegera mungkin," ucap Mahathir seperti dikutip The Rakyat Post.

Ia bahkan menegaskan desakannya itu lewat unggahan di akun X-nya pada Senin (21/7).

"Rakyat telah menuntut Anwar untuk mundur dari jabatan Perdana Menteri. Ini adalah seruan dari rakyat di Alor Setar," tulis Mahathir dalam cuitannya.

"Sebenarnya Anwar tidak dipilih oleh rakyat untuk menjadi Perdana Menteri. Ia kalah. Namun dengan bergabung bersama partai yang juga kalah, ia berhasil mendapatkan suara cukup untuk pemerintahan," lanjut Mahathir.

Pria yang saat ini genap 100 tahun tersebut menilai Anwar tidak layak untuk maju lagi dalam Pemilu.

"Hal ini disebabkan karena kebingungan mengenai pengampunan Anwar. Ada kemungkinan pengampunannya tidak sah," ungkap Mahathir.

"Anwar diampuni ketika saya jadi Perdana Menteri untuk kedua kalinya. Saya melakukan apa yang disarankan. Saya yakini itu benar saat itu," ia menambahkan.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER