Israel membantah jadi penyebab kelaparan di Jalur Gaza Palestina usai dikritik habis-habisan komunitas dan organisasi internasional.
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengeklaim "bantuan sudah mengalir ke Gaza." Ia malah menuduh Hamas memicu krisis kemanusiaan di wilayah Palestina itu.
Lihat Juga :![]() KILAS INTERNASIONAL Ledakan Misterius di Iran sampai Status Kewarganegaraan Satria Kumbara |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada kelaparan yang disebabkan Israel, yang ada hanya kekurangan pangan yang direkayasa oleh Hamas," kata Mencer pada Rabu (24/7), dikutip AFP.
Mencer juga menuduh Hamas mencegah distribusi pasokan dan menjarah bantuan kemanusiaan untuk diri sendiri atau menjualnya dengan harga mahal.
Selain itu, jubir tersebut menyalahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mitranya karena gagal mengangkut truk bahan makanan yang sudah diperiksa dan menunggu di sisi perbatasan Gaza.
Sejak agresi, Israel mengontrol ketat truk bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Di awal, tindakan ini memicu antrean truk yang mengular.
Truk bantuan yang masuk ke Gaza pun tak cukup memenuhi kebutuhan warga di sana. Di waktu normal, sebanyak 500 truk bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.
Saat agresi hanya sekitar 40-70 truk bantuan kemanusiaan yang masuk Gaza.
Belum lagi saat pendistribusian. Militer Israel berulang kali menembaki warga yang sedang antre bantuan kemanusiaan. Terakhir, 90 orang tewas imbas aksi keji pasukan Zionis saat warga antre bantuan.
Tindakan Israel memicu krisis pangan dan kelaparan di Gaza di tengah serangan brutal mereka.
Israel terus mendapat kritik dari organisasi dan komunitas internasional karena menyebabkan kelaparan.
Prancis sebelumnya mewanti-wanti risiko kelaparan yang meningkat di Gaza "imbas blokade Israel."
Lebih dari 100 kelompok bantuan dan hak asasi manusia juga menyatakan kelaparan massal sedang terjadi di Gaza.
Mereka lalu mendesak gencatan senjata segera dan akses bantuan kemanusiaan yang cepat, mudah, dan melimpah.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga punya pandangan serupa.
"Saya tidak tahu apa yang akan Anda sebut selain kelaparan massal, dan itu buatan manusia," Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
(rds)