Perang Thailand-Kamboja, Phnom Penh Klaim Diprovokasi Bangkok

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 15:42 WIB

Situasi ini menjadi cerminan tantangan yang lebih luas di Asia Tenggara, khususnya dalam menkoordinasikan warisan sejarah kolonial dengan hukum internasional modern.

Ketegangan ini dikhawatirkan dapat mengancam stabilitas kawasan dan merusak kepercayaan antarnegara anggota ASEAN.

Konflik perbatasan ini juga mengingatkan pada insiden serupa pada Mei lalu yang menewaskan seorang tentara Kamboja, memicu balasan dari kedua belah pihak berupa penutupan perbatasan, sanksi perdagangan, hingga pengerahan militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gagalnya tindakan cepat dan tegas terhadap pelanggaran ini berisiko memperburuk suasana dan merusak kemajuan hubungan bilateral yang dibangun selama puluhan tahun," ujar otoritas Kamboja.


Seruan untuk persatuan nasional

Kamboja menyerukan pentingnya kesadaran sejarah dan persatuan nasional di tengah situasi ini.

Pemerintah menekankan perlunya edukasi bagi generasi muda mengenai sejarah perbatasan, termasuk pemahaman terhadap Konvensi 1907 dan warisan budaya bangsa.

Kamboja juga menekankan bahwa pendekatan damai tidak boleh disalahartikan sebagai kelemahan.

"Kami bangsa yang cinta damai, tetapi bukan bangsa yang pasif. Ketika didorong ke batas, kami akan berdiri tegak dengan kebenaran, persatuan, dan harga diri nasional," tegas pemerintah.

Kamboja menutup pernyataannya dengan menyerukan agar Thailand menunjukkan tanggung jawab moral, mengakui kesalahan, dan kembali pada prinsip hidup berdampingan secara damai.

Phnom Penh menegaskan akan terus berpegang pada hukum internasional dan memperjuangkan hak-haknya secara sah.

(zdm/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER