Kemlu Tegaskan Dukung Penyidikan Polri soal Kematian Diplomatnya

CNN Indonesia
Kamis, 24 Jul 2025 16:45 WIB
Kemlu RI menegaskan pihaknya mendukung penuh proses penyidikan Polri mengenai kematian diplomatnya, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).
Kemlu RI tegaskan dukung Polri menyidik kematian diplomatnya. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menegaskan pihaknya mendukung penuh proses penyidikan Polri mengenai kematian diplomatnya, Arya Daru Pangayunan alias ADP (39).

"Kemlu telah sepenuhnya menyerahkan proses pemeriksaan kepada Kepolisian RI, yang merupakan satu-satunya pihak yang berwenang menangani kasus ini," kata juru bicara Kemlu RI Rolliansyah "Roy" Soemirat dalam keterangan tertulis, Kamis (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roy menyatakan Kemlu telah memberikan dukungan dalam proses penyidikan ini, termasuk dengan menyerahkan rekaman CCTV sesuai permintaan Polri.

Ia juga menekankan Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan interpretasi mengenai hasil penyidikan maupun informasi apa pun.

"Kemlu telah dan akan terus bekerjasama dan memberi dukungan yang diperlukan oleh pihak Kepolisian dalam penanganan kasus ini," kata Roy.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan ADP sempat naik ke rooftop gedung Kemlu satu hari sebelum ditemukan tewas.

Hal itu diketahui berdasarkan CCTV di Gedung Kemlu yang telah disita kepolisian.

"Diduga tanggal 7 juli 2025 jam 21.43 sampai jam 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit diduga korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7).

Berdasarkan CCTV itu, ADP juga terlihat membawa tas gendong dan tas belanja saat naik ke rooftop. Namun, tas gendong dan tas belanja itu tak lagi terlihat ketika korban kembali dari rooftop.

"Kemudian didapatkan fakta bahwa berdasarkan pengamatan CCTV, awalnya korban naik membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja," tutur Ade Ary.

Saat ini penyelidik masih terus mengumpulkan berbagai informasi dan bukti untuk mengungkap kasus tersebut.

ADP ditemukan tewas dengan kondisi wajah terlilit isolasi atau lakban kuning di sebuah kos di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada jasad korban. Selain itu, barang milik korban juga tidak ada yang hilang.

Sejauh ini polisi belum menemukan indikasi pembunuhan.

Kendati begitu, kepastian terkait penyebab kematian korban masih menunggu hasil autopsi, termasuk hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER