100 Truk Bawa Bantuan Makanan Masuk Gaza, Warga Girang

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jul 2025 00:18 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Lebih dari 100 truk yang membawa bantuan kemanusiaan mulai dikumpulkan di perbatasan untuk diangkut ke Jalur Gaza, usai Israel mengumumkan penghentian operasi militer di sejumlah area di wilayah kantong tersebut.

Kepala bantuan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Gaza, Tom Fletcher, mengatakan beberapa pembatasan pergerakan telah dilonggarkan oleh Israel pada Minggu (27/7). Fletcher mengatakan lebih dari 100 truk berisi bantuan dikumpulkan untuk diseberangkan ke Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan kemajuan, namun bantuan dalam jumlah besar masih dibutuhkan untuk mencegah kelaparan dan krisis kesehatan yang parah," kata Fletcher, dikutip Reuters.

Per kemarin waktu setempat, Yordania dan Uni Eropa juga mulai menerjunkan 25 ton bantuan ke Gaza melalui udara. Namun seorang pejabat Yordania menegaskan pengiriman lewat udara bukanlah pengganti pengiriman melalui darat.

Bulan Sabit Merah Israel juga mengatakan pihaknya telah mengirimkan lebih dari 100 truk yang mengangkut lebih dari 1.200 metrik ton makanan ke Gaza selatan. Menurut pengakuan warga, beberapa di antaranya telah dijarah di wilayah Khan Younis setelah memasuki Gaza.

Sebelumnya Israel telah mengumumkan penghentian operasi militer selama 10 jam sehari di beberapa bagian Gaza, dan pembukaan koridor bantuan baru.

Langkah ini dilakukan usai Israel menuai kritik internasional karena krisis kemanusiaan dan kelaparan akut di Jalur Gaza.

Aktivitas militer akan dihentikan setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga pukul 8 malam waktu setempat. Selain itu militer Zionis juga mengeklaim rute aman yang ditentukan untuk konvoi pengiriman makanan dan obat-obatan akan diberlakukan mulai pukul 6 pagi dan 11 malam.

Banyak warga Gaza mengaku lega atas pengumuman tersebut.

"Masyarakat senang karena bantuan pangan dalam jumlah besar akan datang ke Gaza. Kami berharap ini menandai langkah pertama dalam mengakhiri perang yang telah menghanguskan segalanya ini," kata seorang warga bernama Tamer Al-Burai.

Agresi Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 60 ribu orang di Gaza. Tak hanya menyebabkan puluhan ribu orang tewas, agresi brutal Zionis juga menyebabkan warga Palestina di wilayah itu mengalami krisis kemanusiaan terburuk dan kelaparan akut.

(dna/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER