Indonesia resmi memborong 48 unit jet tempur canggih KAAN dari Turki.
Pembelian ini ditandai dengan penandatanganan kontrak antara perwakilan pemerintah RI dan Turki pada akhir pekan lalu, disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pameran pertahanan internasional IDEF 2025 di Istanbul, Sabtu (26/7).
Langkah ini menjadi bagian dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, sekaligus memperkuat kerja sama strategis antara Indonesia dan Turki dalam bidang pertahanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jet tempur KAAN menjadi sorotan karena statusnya sebagai pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan langsung oleh Turkish Aerospace Industries (TUSAS).
Pesawat ini hadir sebagai solusi Turki untuk menggantikan ketergantungan pada F-16, menyusul terhambatnya pembelian pesawat tersebut dari Amerika Serikat akibat sanksi.
Lalu bagaimana spesifikasi jet tempur KAAN yang dibeli RI?
KAAN dirancang sebagai pesawat tempur multiperan dengan kemampuan siluman.
Jet ini dapat digunakan dalam berbagai misi seperti superioritas udara, serangan presisi, penaklukan pertahanan udara musuh (Suppression of Enemy Air Defenses/SEAD), hingga peperangan elektronik.
Menurut spesialis militer Army Recognition, KAAN dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti kemampuan supercruise, sensor fusion, dan operasi berbasis jaringan (network-enabled operations), sehingga memungkinkan pesawat ini beroperasi di wilayah udara dengan ancaman tinggi tanpa mudah terdeteksi oleh radar musuh.
Turkish Aerospace Industries menyatakan bahwa KAAN mampu menggunakan seluruh rudal dan munisi yang diproduksi dalam negeri, baik untuk pertahanan udara maupun serangan ke darat.
Hal ini memberikan fleksibilitas tinggi dalam berbagai skenario pertempuran.
Dalam hal performa, KAAN dibekali kemampuan terbang hingga kecepatan maksimum Mach 1,8 (sekitar 2.200 km/jam) dengan ketinggian operasional hingga 55.000 kaki.
Jet ini juga memiliki batas manuver hingga +9g/-3,5g, menunjukkan kelincahan dan kemampuan tempurnya yang tinggi dalam situasi dinamis.
Program jet tempur KAAN sendiri dimulai sejak 2010 dengan nama proyek TF-X. Pengembangan secara formal diluncurkan pada 2016.
Pencapaian penting terjadi pada Maret 2023 saat uji sistem darat dan taksi dilakukan, diikuti oleh penerbangan perdana pada Februari 2024.
Hingga pertengahan 2025, satu prototipe telah berhasil diterbangkan dan prototipe kedua sedang dirakit, dengan target pengujian lebih lanjut di tahun yang sama.
Pemerintah Turki menargetkan 20 unit KAAN siap beroperasi pada tahun 2028, dengan integrasi penuh ke dalam Angkatan Udara Turki di awal 2030-an.
Pembelian 48 jet KAAN oleh Indonesia disebut sebagai langkah strategis memperkuat pertahanan udara nasional, sekaligus membuka jalan bagi alih teknologi dan kerja sama industri pertahanan kedua negara.
Jet ini tidak hanya diproyeksikan untuk memperkuat kekuatan udara TNI, tetapi juga sebagai aset jangka panjang yang kompetitif dalam peta pertahanan global.
Dengan spesifikasi dan kemampuan tempur canggihnya, jet tempur KAAN disebut-sebut sebagai simbol kemajuan teknologi kedirgantaraan Turki dan kini menjadi bagian dari pertahanan udara Indonesia.
(zdm/dna)