Badan penanggulangan bencana Selandia Baru mengeluarkan peringatan bahaya di pantai usai gempa bermagnitudo 8,7 mengguncang Rusia, Rabu (30/7).
Dalam sebuah pernyataan, otoritas mengimbau warga pesisir untuk waspada dan mengawasi dengan ketat potensi "arus kuat dan tidak biasa" setelah gempa bumi melanda lepas pantai Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas juga memperingatkan soal potensi "gelombang tak terduga di pantai", demikian dilaporkan Reuters.
Dilansir dari Otago Daily Times, peringatan ini dikeluarkan untuk sebagian besar wilayah Selandia Baru.
"Badan Manajemen Darurat Nasional (NEMA) menyatakan arus dan gelombang kuat yang dapat melukai dan menenggelamkan orang," demikian lapor Otago Daily Times.
NEMA meminta warga pesisir dan sekitarnya untuk menjauh dari pantai, pelabuhan, marina, sungai, maupun muara.
Sebelum ini, NEMA menyatakan tak ada ancaman tsunami bagi Selandia Baru. Namun, saat ini peringatan baru sepertinya harus dirilis kembali.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) pada Selasa (29/7) waktu AS atau Rabu waktu Rusia dan Jepang melaporkan gempa bermagnitudo 8,7 mengguncang pantai timur jauh Rusia sekitar pukul 08.25 pagi.
Pusat gempa dilaporkan sekitar 85 mil atau 136 kilometer timur Petropavlovsk di semenanjung Kamchatka. Gempa berkedalaman 12 mil atau 19 kilometer.
Lihat Juga : |
USGS menyebut gelombang tsunami besar diprediksi mencapai daerah di sepanjang pantai Rusia dan Jepang dalam tiga jam ke depan.
Otoritas AS saat ini telah mengeluarkan peringatan tsunami untuk daerah-daerah yang meliputi Alaska.
Magnitudo gempa awalnya dilaporkan sebesar 8,0, namun kemudian direvisi menjadi 8,7.
USGS mengimbau warga di kawasan pesisir untuk waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas nasional dan setempat.
Jepang sementara itu juga telah memerintahkan warga di sekitar pantai untuk segera evakuasi setelah pihaknya menyatakan tsunami setinggi tiga meter berpotensi menerjang kawasan pesisir.
"Gempa bumi hari ini sangat serius dan terkuat dalam beberapa dekade terakhir," kata Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam sebuah video yang diunggah di Telegram.
Tsunami dengan ketinggian 3-4 meter saat ini telah tercatat di beberapa wilayah Kamchatka. Rusia telah memerintahkan masyarakat pesisir untuk pergi dari area pantai.
(blq/bac)