Kenapa Tak Ada Korban Tewas di Gempa Dahsyat dan Tsunami Rusia?

CNN Indonesia
Kamis, 31 Jul 2025 13:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Rusia mengklaim tidak ada korban jiwa dalam gempa bumi dahsyat bermagnitudo 8,8 yang mengguncang Semenanjung Kamchatka, Selasa (29/7).

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut nihilnya korban tewas menunjukkan keberhasilan teknologi dan kesiapan sistem mitigasi bencana di negaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terima kasih Tuhan, tidak ada korban meninggal, dan kemudian, kita bisa bilang kesiapan teknologi telah terbukti dan menunjukkan kemampuan di level tinggi," ujar Peskov dalam konferensi pers yang dikutip kantor berita TASS, Rabu (30/7).

Dilansir dari Reuters, Kremlin melalui Peskov juga mengaitkan nihilnya korban dengan kualitas konstruksi bangunan di Kamchatka yang dinilai tahan terhadap guncangan, serta respons cepat dari sistem peringatan yang sudah diterapkan.

Gempa ini tercatat sebagai yang terbesar di dunia sejak 2011, dan yang terkuat di Kamchatka sejak 1952.

Pusat gempanya berada sekitar 136 kilometer timur Petropavlovsk, Kamchatka, dengan kedalaman 19 kilometer.

Sejumlah gelombang tsunami juga dilaporkan menyusul gempa ini.

Meski gempa tersebut tergolong ekstrem, otoritas Rusia dan lembaga-lembaga internasional menyatakan tidak ada laporan korban tewas maupun kerusakan besar sejauh ini.

Peneliti utama di British Geological Survey, David Tappin, mengaku terkejut dengan minimnya dampak yang ditimbulkan oleh gempa sebesar itu dan nihil korban tewas.

"Ketika saya pertama kali melihat magnitudo 8,8, saya langsung berpikir, 'Oh, ini mungkin seperti Jepang tahun 2011,'" katanya seperti dikutip NBC News, merujuk pada gempa dan tsunami besar yang menewaskan lebih dari 20 ribu orang dan menyebabkan krisis nuklir di Fukushima.

"Pada saat ini, ini terlihat cukup anomali. Gempa 8,8 menghasilkan tsunami setinggi 4 meter itu cukup tidak biasa," ujar Tappin. Meski begitu, ia menegaskan bahwa informasi soal dampak tsunami masih terbatas.

Lebih lanjut, ia menyebut faktor geografis dan kesiapsiagaan sistem peringatan dini sebagai elemen krusial yang menyelamatkan banyak nyawa.

"Sepertinya sistem peringatan bekerja, peringatan diberikan di Jepang, Hawaii, dan wilayah Pantai Barat AS. Ini menunjukkan betapa pentingnya sistem peringatan dini," ucap Tappin.

(zdm/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER