Rusia Cabut Peringatan Tsunami di Kamchatka Setelah Gempa M 7.0

CNN Indonesia
Minggu, 03 Agu 2025 18:15 WIB
Peringatan tsunami sebelumnya menyala setelah terjadi gempa M 7 di Kepulauan Kuril dan erupsi Gunung Krasheninnikov setelah tidur 600 tahun.
Peringatan tsunami sebelumnya menyala setelah terjadi gempa M 7 di Kepulauan Kuril dan erupsi Gunung Krasheninnikov setelah tidur 600 tahun. (iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Layanan Darurat Rusia mencabut peringatan tsunami untuk Semenanjung Kamchatka pada Minggu (3/8). Sebelumnya peringatan tsunami menyala usai gempa magnitudo 7,0 mengguncang Kepulauan Kuril di dekatnya.

Kementerian sebelumnya telah menyatakan melalui aplikasi pesan Telegram bahwa ada ketinggian gelombang yang diperkirakan rendah, tetapi memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari pantai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sistem Peringatan Tsunami Pasifik, yang mengukur gempa berkekuatan magnitudo 7,0, menyatakan bahwa tidak ada peringatan tsunami setelah gempa tersebut. Survei Geologi AS juga menyatakan bahwa gempa tersebut berkekuatan M 7 setelah badan lain lain menyebutnya M 6,7.

Semalam, sebelum gempa terjadi, Gunung Berapi Krasheninnikov di Kamchatka meletus untuk pertama kalinya dalam 600 tahun.

Kedua insiden tersebut kemungkinan terkait gempa besar yang mengguncang Timur Jauh Rusia pekan lalu, yang memicu peringatan tsunami hingga Polinesia Prancis dan Chili, dan diikuti letusan Klyuchevskoy, gunung berapi paling aktif di Semenanjung Kamchatka.

Kepulauan Kuril membentang dari ujung selatan Semenanjung Kamchatka. Para ilmuwan Rusia telah memperingatkan pada Rabu bahwa gempa susulan yang kuat mungkin terjadi di wilayah tersebut dalam beberapa pekan mendatang.

"Ini adalah letusan Gunung Krasheninnikov pertama yang terkonfirmasi secara historis dalam 600 tahun," jelas RIA mengutip Olga Girina, kepala Tim Tanggap Erupsi Gunung Berapi Kamchatka.

Di kanal Telegram Institut Vulkanologi dan Seismologi, Girina mengatakan bahwa efusi lava terakhir Krasheninnikov terjadi dalam 40 tahun sejak 1463 dan tidak ada letusan yang diketahui sejak itu.

Cabang Kamchatka dari Kementerian Layanan Darurat Rusia mengatakan bahwa gumpalan abu setinggi 6.000 meter. Gunung berapi itu sendiri memiliki ketinggian 1.856 meter.

"Awan abu telah melayang ke arah timur, menuju Samudra Pasifik. Tidak ada daerah berpenduduk di sepanjang jalurnya," kata kementerian tersebut di Telegram.

Letusan gunung berapi tersebut telah diberi kode penerbangan oranye, yang menunjukkan meningkatnya risiko bagi pesawat, kata kementerian.

(fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER