Provokasi di Al-Aqsa, Menteri Israel Mau Kuasai Kedaulatan Yerusalem
Israel membunuh lebih dari 100 warga Palestina tewas di Gaza selama akhir pekan, dengan setidaknya 44 orang, termasuk 22 orang yang sedang mencari bantuan makanan, tewas pada hari Minggu (3/8) saja.
Angka-angka tersebut diperkirakan akan meningkat, dan ini menambah 62 kematian yang telah dikonfirmasi pada hari Sabtu (2/8).
Di tengah situasi itu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memprovokasi dengan memimpin para pendukungnya menyerbu masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur setelah memimpin pawai pemukim melalui kota Palestina yang diduduki secara ilegal.
Ben-Gvir melanggar hukum Israel dengan berdoa di lokasi Al-Aqsa, yang diperuntukkan bagi ibadah umat Muslim di bawah perjanjian internasional. Masjid Al-Aqsa, situs ketiga paling suci dalam Islam, berdiri di atas apa yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci, situs kuil Yahudi ribuan tahun yang lalu.
Provokasi Ben-Gvir terjadi pada Tisha B'Av, hari puasa yang menandai bencana bersejarah termasuk penghancuran kuil Yahudi asli yang dikaitkan dengan Raja Salomo oleh Babilonia dan kuil kedua oleh kekaisaran Romawi.
Dalam pawainya melalui Yerusalem Timur, ia kembali menyerukan agar Israel secara resmi mendeklarasikan kedaulatannya atas Gaza dan mengusir penduduk asli. Polisi Israel menangkap tiga penjaga masjid setelah penyerbuan itu, diduga karena mencoba melawannya.
"Pada Tisha B'Av, dua ribu tahun setelah kehancuran kuil kedua, Tembok Barat dan Bukit Bait Suci sekali lagi berada di bawah kedaulatan negara Israel," kata Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, seperti dilansir Al Jazeera.
"Musuh-musuh Israel di seluruh dunia akan terus mengambil keputusan yang menentang kami dan berdemonstrasi, dan kami akan memperkuat cengkeraman dan kedaulatan kami atas Yerusalem, Tembok Barat, dan Temple Mount selamanya," tambahnya.
Namun, kecaman membanjiri dari negara-negara Muslim, dengan Arab Saudi mengecam "praktik provokatif berulang oleh pejabat otoritas pendudukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa." Yordania, Otoritas Palestina, dan Hamas semuanya mengeluarkan kecaman terhadap aksi provokasi Itama Ben-Gvir.
Krisis Kelaparan dan Tuntutan Hamas
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan hari ini bahwa satu juta wanita dan anak perempuan kelaparan di Gaza, yang mencakup seluruh populasi wanita.
Kematian seorang pemuda berusia 17 tahun yang sebelumnya sehat dan seorang atlet, Abu Khater, karena kelaparan dilaporkan, menggarisbawahi kedalaman krisis kelaparan di Gaza yang diberlakukan oleh Israel.
Sementara itu, Hamas membantah laporan bahwa mereka telah setuju untuk melucuti senjata, dengan mengatakan mereka hanya akan melakukannya setelah pembentukan negara Palestina yang merdeka.
(wiw)