Siapa Ben-Gvir, Menteri Israel yang Ajak Ribuan Umat 'Serbu' Al Aqsa?
Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir lagi-lagi menuai kecaman usai mengajak ribuan umat Yahudi untuk menyerbu Masjid Al Aqsa dan beribadah di sana pada Minggu (3/8).
Langkah Ben Gvir ini melanggar staus quo dan perjanjian internasional selama puluhan tahun yang memang melarang uma Yahudi beribadah di kompleks masjid tersebut.
Masjid Al Aqsa, situs ketiga paling suci dalam Islam, berdiri di atas apa yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci.
Provokasi Ben Gvir ini berlangsung selama perayaan umat Yahudi, Tisha B'Av. Beberapa video yang diunggah organisasi Yahudi bernama Temple Mount Administration memperlihatkan Ben Gvir memimpin rombongan mendatangi kompleks Al Aqsa.
Video lainnya memperlihatkan Ben Gvir berdoa dalam lawatan itu. Reuters mengaku belum bisa menginformasi kebenaran video-video lainnya.
Waqf, yayasan pengelola kompleks Al-Aqsa, menyebut Ben Gvir datang bersama rombongan sekitar 1.250 orang. Mereka disebut berdoa, berteriak, dan berdansa.
Dalam kesempatan itu, Ben Gvir bahkan turut menyerukan agar Israel secara resmi mendeklarasikan kedaulatannya atas Yerusalem dan mengusir penduduk asli di sana.
"Pada Tisha B'Av, dua ribu tahun setelah kehancuran kuil kedua, Tembok Barat dan Bukit Bait Suci sekali lagi berada di bawah kedaulatan negara Israel," kata Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, seperti dilansir Al Jazeera.
Lihat Juga :KILAS INTERNASIONAL Menteri Israel Bikin Ulah di Al Aqsa sampai Demo Palestina di Sydney |
"Musuh-musuh Israel di seluruh dunia akan terus mengambil keputusan yang menentang kami dan berdemonstrasi, dan kami akan memperkuat cengkeraman dan kedaulatan kami atas Yerusalem, Tembok Barat, dan Temple Mount selamanya," tambahnya.
Ini bukan pertama kalinya Ben Gvir melakukan provokasi serupa. Ia memang dikenal menjadi salah satu menteri paling kontroversial dan anti-Palestina di Israel.
Siapa Itamar Ben Gvir?
Itamar Ben Gvir adalah Menteri Keamanan Nasional Israel yang kerap melontarkan ujaran kebencian ke warga Arab-Israel. Dia adalah salah satu politisi Israel yang mendukung aneksasi Israel di Tepi Barat.
Karier politiknya diawali ketika ia memutuskan bergabung dengan Moledet, gerakan pemuda partai sayap kanan. Dia sering mengampanyekan warga Arab agar keluar dari Israel.
Dia juga sempat bergabung dengan gerakan pemuda lainnya yang lebih radikal, Partai Kach. Meski demikian organisasi tersebut tak bertahan lama.
Pria yang lahir di pinggiran Yerusalem, Mevaseret Tzion pada tahun 1976 ini adalah keturunan Irak-Kurdi. Dia mulai dikenal oleh publik sejak menolak Oslo Accords pada tahun 1995, sebelum eks PM Israel Yitzhak Rabin dibunuh.
Sejak muda ia juga diketahui sudah terlibat ujaran kebencian dan kekerasan. Imbas dari aksi tersebut, Ben-Gvir panen 53 dakwaan. Namun dakwaan itu banyak dibatalkan oleh pengadilan.
Sebelum menjabat menteri, Ben Gvir juga pernah duduk di kursi parlemen Israel pada tahun 2021. Dia adalah pemimpin partai sayap kanan Partai Otzma Yehudit sejak tahun 2013.
(rds)