Kejahatan warga Yahudi Israel di Masjid Al Aqsa tak pernah surut.
Bukan hanya itu, bahkan pemerintah Israel merestui apa yang dilakukan warganya terhadap situs bersejarah dan suci bagi Umat Islam itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejahatan Yahudi terhadap Masjid Al Aqsa terus berulang.
Ini sejumlah 'dosa' Israel yang pernah dilakukan di Masjid Al Aqsa.
Pada 2023 silam, pemerintah Israel menggali terowongan persis di bawah Masjid Al Aqsa.
Penggalian terowongan ini sudah dilakukan sejak lama hingga menimbulkan kekhawatiran. Sebab terowongan ini secara perlahan namun pasti akan menghancurkan fondasi bangunan masjid.
Arkeologi Jamal Amro, melansir kantor berita Turki, Anadolu Agency (AA) mengatakan Israel menggali terowongan sejak 1967.
"Sejak tahun 1967, Israel telah melakukan lebih dari 100 penggalian di bawah kota kuno yang diduga untuk drainase air hujan," kata Prof Amro, pada 29 Juli 2022.
Tak cukup menggali terowongan, orang Yahudi juga sering menyerang yang sedang ibadah atau berkunjung ke Masjid Al Aqsa.
Misalnya pada Mei 2021, pasukan Israel menyerbu kompleks Al Aqsa menggunakan gas air mata, peluru baja berlapis karet, dan granat kejut terhadap jemaah di bulan Ramadan.
Setahun sebelumnya, lebih dari 300 warga Palestina ditangkap, 170 orang di antaranya terluka saat pasukan Israel melancarkan serangan juga di bulan Ramadan.
Pada Maret 2022, aktivis Yahudi Raphael Morris nekat masuk ke Al Aqsa dan beribadah Talmud. Dia masuk ke sana setelah menyamar seperti orang Islam.
Pria 26 tahun itu mengganti pakaian Yahudi ortodoksnya dengan thobe, yakni pakaian tradisional yang banyak digunakan oleh pria Palestina.
Kelompok-kelompok permukiman Yahudi terus mengincar Al-Aqsha. Tindakan mereka mendapat dukungan penuh dari pemerintah pendudukan Israel.
Bersambung ke halaman berikutnya...