Mengapa Israel Ingin Kuasai Masjid Al Aqsa secara Brutal?

CNN Indonesia
Selasa, 05 Agu 2025 10:18 WIB
Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem, merupakan situs suci Umat Islam sejak lama.
Masjid Al Aqsa. (AFP/YOAV LEMMER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Masjid Al Aqsa yang berada di Yerusalem, merupakan situs suci Umat Islam sejak lama.

Namun di kompleks tersebut juga menjadi situs suci tiga agama Islam, Kristen dan Yahudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski terdapat masjid, namun warga Yahudi Israel selalu ingin mendatangi ke kompleks tersebut.

Mereka dengan sengaja dan provokatif datang dan beribadah di sana, seperti dilakukan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir, yang secara terang-terangan mendatangi kompleks Al Aqsa.

Dia mengajak warga Yahudi untuk beramai-ramai berkunjung ke sana dan beribadah. Kunjungan itu dilakukan pada Hari Paskah, yang juga berbarengan dengan bulan suci Ramadan tahun lalu.

"Temple Mount (istilah kompleks Al Aqsa versi Yahudi) adalah tempat paling penting bagi orang Israel, dan kami menekankan kebebasan bagi Muslim dan Kristen," ujar Ben-Gvir.

Ingin kuasai Al Aqsa

Kunjungan sekelas menteri ke Al-Aqsa secara provokatif dituding sengaja sebagai upaya kuasai masjid tua itu.

Sebab bagi orang Yahudi, seperti dilansir dari Middle East Eye, penaklukan Al Aqsa yang mereka sebut Temple Mount sebagai simbol besar, yaitu tanda akhir zaman seperti dinubuatkan dalam kitab suci mereka.

Artinya, dengan merebut Al Aqsa dari tangan kaum muslimin, maka kaum Yahudi sama dengan mendeklarasikan kemenangan.

Bagi mereka, Temple Mount adalah situs tersuci dalam Yudaisme (agama Yahudi). Mereka meyakini pada zaman Romawi kuno, ada dua kuil yang menjadi pusat kerajaan Yahudi di situs tersebut.

Masjid Al Aqsa yang dibangun di era kejayaan Islam diyakini kaum Yahudi berada di atas peninggalan kuil suci mereka.

Satu-satunya bagian yang tersisa dari The Second Temple, adalah Tembok Barat, yang menjadi tempat suci orang Yahudi untuk berdoa.

Atas dasar keyakinan itulah, bagi warga Yahudi, ada kepercayaan bahwa beribadah di dalam Temple Mount dan membangun kembali Kuil Ketiga di situs tersebut, sebagai tanda turunnya Mesias dan Hari Penghakiman.

Namun sikap dan kepercayaan semacam ini justeru menimbulkan konflik dan kekerasan. Warga Yahudi tak segan menyerang dan menerobos ke dalam masjid. Bahkan, penggalian terowongan di bawah masjid sejak 1087 diyakini sebagai bagian dari upaya penguasaan itu.

Padahal posisi masjid bersejarah bagi umat Islam itu diakui sebagai status quo termasuk oleh Israel sendiri sejak 1967. Artinya kontrol atas masjid hanya dilakukan oleh umat Islam.

(imf/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER