Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menelepon Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas di tengah desakan publik agar Canberra segera mengakui Palestina.
ABC Net melaporkan percakapan telepon Albanese dan Abbas terjadi pada Selasa (5/8), yang merupakan percakapan perdana dua pemimpin itu setelah Israel meluncurkan agresi ke Palestina 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam percakapan telepon tersebut, Abbas mengatakan kepada Albanese bahwa Negeri Kanguru memiliki "peran penting" dalam mewujudkan perdamaian di Palestina melalui pengakuan terhadap Palestina.
Menanggapi ini, Albanese menyampaikan bahwa Australia tetap pada komitmennya selama ini, yaitu mendorong solusi dua negara atau two-state solution. Meski begitu, ia tak menyebutkan kapan Australia akan mengakui kemerdekaan Palestina.
Selama beberapa waktu terakhir, Albanese didesak oleh sejumlah warga Australia maupun negara untuk mengikuti langkah Prancis, Inggris, dan Kanada mengakui kedaulatan Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.
Menteri Luar Negeri Penny Wong telah menyampaikan pengakuan Australia untuk kemerdekaan Palestina hanyalah soal waktu. Pengakuan itu pun, kata dia, akan segera dilakukan karena ada risiko nyata terkait nasib Palestina.
"Ada risiko bahwa tidak akan ada lagi Palestina untuk diakui apabila komunitas internasional tidak bergerak untuk menciptakan jalur menuju solusi dua negara," kata Wong.
Albanese dan Abbas sejauh ini telah sepakat untuk bertemu di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB pada September. Belum diketahui apa yang akan kedua pemimpin itu bicarakan dalam pertemuan tersebut.
(blq/bac)