Media Asing Soroti Laporan BPS soal Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 06 Agu 2025 13:56 WIB
Sejumlah media asing menyoroti laporan BPS bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II 2025.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah media asing menyoroti laporan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada kuartal II 2025.

Media Singapura Channel News Asia (CNA) dalam berita berjudul "Indonesia Q2 GDP growth at 5.12% y/y, beats expectations" menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi RI itu jauh lebih cepat dibandingkan yang diprediksi Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam polling Reuters, pertumbuhan ekonomi RI diperkirakan cuma sebesar 4,80 persen. Pertumbuhan pada kuartal II 2025 itu pun disoroti karena merupakan yang tercepat sejak kuartal II 2023.

Media Vietnam, Vietnam Plus, juga melaporkan klaim BPS ini dalam laporan bertajuk "Indonesia's economy grows faster than expected".

Vietnam Plus menyoroti klaim BPS yang menyatakan bahwa konsumsi rumah tangga menjadi pendorong utama ekonomi RI tumbuh pesat.

"Selain itu, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), sebuah indikator yang mencerminkan investasi, juga berkontribusi sebesar 2,06 persen. Sementara itu, konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 0,22 persen terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," demikian laporan Vietnam Plus.

Vietnam Plus mengutip pernyataan Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kadin Indonesia Saleh Husin yang terkejut akan hal ini.

Menurut Saleh, pertumbuhan ini merupakan hal positif jika mengingat daya beli masyarakat RI yang belum pulih dan investasi masih menunggu arah kebijakan yang jelas.

Media Amerika Serikat Bloomberg juga menyoroti perekonomian RI ini dalam artikel berjudul "Indonesian Growth Unexpectedly Jumps Despite Weak Lending".

Bloomberg menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat cepat ini tak terduga karena RI sedang mengalami pertumbuhan pinjaman yang lemah dan hilangnya lapangan pekerjaan besar-besaran di sektor manufaktur.

"Angka [pertumbuhan] ini melampaui ekspektasi perlambatan pertumbuhan [ekonomi Indonesia] sebesar 4,8 persen menurut estimasi survei Bloomberg," demikian laporan Bloomberg.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER