Prabowo Tak Hadir di ASEAN Day ke-58, Diwakili Menlu Sugiono

CNN Indonesia
Jumat, 08 Agu 2025 16:11 WIB
Prabowo tak hadir di ASEAN Day, diwakili Menteri Luar Negeri Sugiono.
Prabowo tak hadir di ASEAN Day, diwakili Menlu Sugiono. Foto: REUTERS/Hasnoor Hussain
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto tak menghadiri peringatan ASEAN ke-58 atau ASEAN Day di Sekretariat ASEAN, Jakarta, pada hari ini, Jumat (8/8). Ia diwakili Menteri Luar Negeri Sugiono.

Saat memberi sambutan di acara tersebut, Sugiono menyampaikan permintaan maaf karena Prabowo tak bisa hadir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa penyesalan Presiden Prabowo Subianto karena tak bisa hadir di sini bersama kita dalam perayaan ASEAN Day ke-58," kata Sugiono.

Panitia ASEAN Day ke-58 sebelumnya mengundang Prabowo untuk menghadiri acara tersebut. Namun, ia tak bisa hadir dan menunjuk Sugiono untuk menggantikan dirinya.

Dalam pidato tersebut, Sugiono menyinggung pendirian ASEAN. Menurut dia, organisasi ini lahir di situasi yang sulit yakni saat Perang Dingin berkecamuk.

"Dan kemudian dari awal yang sederhana itu, ASEAN telah menjadi keluarga beranggotakan sepuluh negara, dan akan menjadi sebelas saat Timor-Leste bergabung," ucap dia.

ASEAN, lanjut Sugiono, kini menjadi pusat integrasi regional, rantai pasokan, dan benar-benar kekuatan penstabil di kawasan. Dengan lebih dari 675 juta penduduk dan Produk Domestik Bruto (PDB) gabungan hampir US$4 triliun, kawasan ini jadi ekonomi terbesar kelima di dunia.

Namun, pencapaian itu tak berarti apa-apa jika negara anggota ASEAN tak bersatu. Dia lantas menyerukan kepada seluruh anggota untuk tetap menjaga teguh prinsip yang selama ini menjadi pedoman organisasi tersebut.

Negara anggota ASEAN, kata dia, harus bekerja sama mengatasi tantangan yang ada dengan memperkuat kerja sama ekonomi regional, transformasi digital, dan mengatasi ancaman transnasional perdagangan manusia.

"Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa ASEAN bersatu," ungkap Sugiono.

Dalam kesempatan itu, Menlu RI ini juga mengingatkan kembali soal visi Adam Malik, salah satu pendiri ASEAN, yang menyatakan organisasi tersebut harus mandiri, dan bebas dari paksaan eksternal di tengah persaingan fragmentasi ekonomi global serta hukum internasional yang melemah.

Untuk menghadapinya, lanjut dia, ASEAN harus memperkuat tekad agar tetap netral dan kredibel, alih-alih dikesampingkan dan dipecah belah.

(isa/dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER