Dalam catatan Carey disebutkan, pasukan Inggris merampok dengan menguras antara lain berset-set perangkat wayang kulit, alat musik gamelan keraton, uang sekitar 800 ribu dolar Spanyol setara 50 juta dolar AS sekarang.
Ribuan naskah kuno keraton dengan hiasan indah, serta tentu saja keris dan berbagai perhiasan milik para putri keraton juga turut dirampas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ketika sultan dan para pangeran tidur di tahanan, kancing-kancing berlian yang menempel di jaket para pembesar keraton itu dicopoti dengan kasar.
"Penjarahan habis-habisan atas Keraton Yogyakarta berlangsung empat hari penuh. Babad menggambarkan adanya arus barang-barang jarahan yang tiada henti diangkut ke kediaman Residen dengan pedati dan kuli-kuli panggul," tulis Carey.
Penjarahan ini juga membuat pasukan Inggris kaya raya. Dari hasil uang jarahan, komandan pasukan Gillespie mengantongi 4,75 juta dolar AS, dan sisanya untuk opsir-opsir dan bala tentara.
Separuhnya lagi dikirim ke Bengali, sehingga anggota pasukannya dapat mengirim wesel untuk keluarga-keluarga mereka di India.
Dalam situs Dinas Kebudayaan Yogyakarta disebutkan, seluruh naskah sejarah yang ada di keraton habis diboyong oleh Raffles. Kebanyakan dibawa ke Inggris dan sekarang disimpan di Bristish Library dan British Museum.
(imf/bac)