Kota di Spanyol Ini Larang Acara Muslim di Sport Center

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Agu 2025 15:50 WIB
Pemerintah kota Jumilla, Spanyol, melarang sport center dipakai sebagai tempat kegiatan acara-acara keagamaan, termasuk acara Muslim.
Foto: istockphoto/damircudic
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah kota Jumilla, Spanyol, melarang sport center dipakai sebagai tempat kegiatan acara-acara keagamaan, termasuk acara Muslim.

Wali Kota Jumilla Seve Gonzalez mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Pais bahwa larangan tersebut diberlakukan untuk mempromosikan 'kampanye budaya yang mempertahankan identitas' Jumilla.

Larangan itu diusulkan oleh partai sayap kanan Vox dan disetujui oleh Partai Populer dari sayap kanan-tengah. Larangan ini akan sangat berdampak bagi umat Muslim yang dalam beberapa tahun terakhir merayakan Idulfitri dan Iduladha di sport center.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Spanyol adalah dan akan selalu menjadi tanah yang berakar dari agama Kristen!" demikian keterangan Partai Vox di wilayah Murcia dalam unggahan di X.

Pemerintah sayap kiri serta pejabat Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) telah mengkritik keras larangan ini.

Menteri Migrasi Spanyol Elma Saiz mengatakan bahwa larangan tersebut 'memalukan' dan pihaknya mendesak pemimpin Jumilla mencabut larangan serta meminta maaf kepada penduduk.

Menurut Sekretaris Persatuan Komunitas Islam Spanyol, Mohamed El Ghaidouni, larangan ini merupakan cerminan dari Islamofobia yang dilembagakan. Ia juga mempertanyakan ucapan Gonzalez yang mengindikasikan bahwa acara Muslim bukan bagian dari identitas Jumilla.

"[Larangan ini] bertentangan dengan institusiSpanyol (yang melindungi kebebasan beragama)," kata El Ghaidouni, seperti dikutip Al Jazeera.

Miguel Moratinos, utusan khusus PBB untuk memerangi Islamofobia, juga mengaku terkejut dengan keputusan Dewan Kota Jumilla. Ia pun menyuarakan kekhawatiran mengenai meningkatnya retorika xenofobia dan sentimen Islamofobia di beberapa wilayah Spanyol.

"Keputusan tersebut melemahkan hak atas kebebasan berpikir, berkeyakinan, dan beragama (sebagaimana tercantum dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia)," ujarnya dalam sebuah pernyataan, Jumat (8/8).

Protesters holds a sign which reads Ilustrasi. Pemerintah kota Jumilla, Spanyol, melarang sport center dipakai sebagai tempat kegiatan acara-acara keagamaan, termasuk acara Muslim. (AFP PHOTO/JUSTIN TALLIS)

"Kebijakan yang secara khusus atau tidak proporsional memengaruhi satu komunitas dapat mengancam kohesi sosial dan mengikis prinsip hidup bersama secara damai," lanjutnya.

Gonzalez telah menegaskan bahwa larangan ini tidak ditujukan bagi kelompok agama tertentu, termasuk Muslim.

Larangan ini sendiri menetapkan bahwa sport center di Jumilla hanya boleh digunakan untuk kegiatan atletik atau acara yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat.

Sport center dilarang dipakai untuk 'kegiatan budaya, sosial, atau keagamaan yang tidak termasuk dalam lingkup Dewan Kota'.

(blq/asr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER