Presiden Ini Bakal Negosiasi dengan Geng Kokain Terbesar di Dunia
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengumumkan telah memulai pembicaraan baru dengan Clan del Golfo, geng penyelundup narkoba terbesar di negara itu dan produsen kokain terbesar di dunia.
Kartel ini semula merupakan kelompok paramiliter sayap kanan, dengan 7.500 anggotanya menyebut diri mereka Gaitanista Army of Colombia. Kelompok ini menjadi salah satu tantangan terberat yang dihadapi oleh pemerintahan sayap kiri Kolombia.
"Kami telah memulai pembicaraan di luar Kolombia dengan (kelompok) yang menamakan diri Gaitanista Army," kata Petro, Jumat (8/8) dalam sebuah acara di Cordoba, sekitar 289 kilometer di sebelah barat ibu kota Bogota.
Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai pembicaraan tersebut.
Clan del Golfo menganggap diri mereka sebagai kelompok politik dan menuntut untuk diakui sebagai kelompok politik. Mereka juga bertekad mendapatkan perlakuan hukum yang sama dengan gerilyawan dan kelompok paramiliter, seperti mendapatkan keringanan hukuman dan tidak diekstradisi.
Bulan lalu, pemerintahan Petro mengajukan usulan kontroversial kepada kongres untuk menawarkan sejumlah manfaat kepada kelompok kriminal, termasuk pengurangan hukuman dan perlindungan dari ekstradisi, sebagai imbalan atas perlucutan senjata.
Sejak awal menjabat pada 2022, Petro telah coba bernegosiasi untuk melucuti senjata berbagai kelompok, tapi rencana ini gagal.
Pembicaraan dengan Clan del Golfoini terjadi di tengah rekor penanaman obat-obatan terlarang di Kolombia, dengan PBB memperkirakan 253 ribu hektar lahan digunakan untuk produksi narkotika.
Presiden AS Donald Trump sendiri telah mengklasifikasikan Clan del Golfo sebagai organisasi teroris melalui perintah eksekutif. PBB juga mengecam kelompok ini karena mempekerjakan paksa anak-anak.
Kolombia berisiko kehilangan bantuan keuangan dari AS, karena pada September nanti AS akan memperbarui sertifikasi sebagai sekutu dalam perang melawan narkoba.
Laporan media pada Jumat juga menunjukkan bahwa Trump menyerukan militer AS untuk menargetkan kartel narkoba Amerika Latin yang dianggap organisasi teroris, termasuk Tren de Aragua dari Venezuela dan Kartel Sinaloa dari Meksiko.
Meskipun Kolombia telah lama menjadi salah satu mitra terdekat AS di Amerika Latin, hubungan keduanya memburuk sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada awal tahun ini.
Bulan lalu, Washington menarik diplomat tertingginya dari Bogota karena suatu komentar yang dianggap menyinggung. Sebulan sebelumnya, Petro menuduh Amerika Serikat dan "ekstremis sayap kanan" bersekongkol untuk menggulingkan dirinya.
(afp/vws)