Negara tetangga Indonesia, Australia, bersiap mengakui negara Palestina mengikuti jejak Prancis, Inggris, dan Kanada, pada Senin (11/8).
Dengan demikian, bertambah lagi satu negara sekutu Amerika Serikat yang akan mengakui kedaulatan negara Palestina di tengah agresi Israel.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media Australia Sydney Morning Herald melaporkan, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese kemungkinan menandatangani surat pengakuan tersebut dalam beberapa hari ke depan, dikutip dari Reuters.
Reuters telah menghubungi Kantor PM Australia, namun belum mendapatkan respons terkait kabar rencana itu.
Akhir bulan lalu, Prancis dan Kanada menyatakan akan mengakui negara Palestina, sementara Inggris akan mengikuti langkah dua negara itu kecuali Israel mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza dan mencapai gencatan senjata.
Rencana negara-negara sekutu AS itu membuat PM Israel Benjamin Netanyahu marah. Ia menilai negara-negara itu memberikan hadiah ke Hamas jika mengakui negara Palestina.
Netanyahu kemudian mengeklaim bahwa mayoritas warga Israel menolak negara Palestina karena akan membawa perang lebih besar, bukan perdamaian.
Padahal faktanya, ribuan warga Israel turun ke jalan di Kota Tel Aviv, memprotes Netanyahu untuk segera mengakhiri agresi dua tahun di Gaza.
"Melihat negara-negara Eropa dan Australia masuk ke dalam lubang begitu saja, langsung terjerumus ke dalamnya. Ini mengecewakan dan saya pikir ini memalukan, tapi itu tidak mengubah posisi kami," kata Netanyahu.
Albanese melalui pemerintahan kiri-tengahnya telah menyerukan Solusi Dua Negara, mendukung hak Israel untuk hidup aman dan hak Palestina untuk mempunyai negara sendiri.
"Saya katakan ini hanya masalah waktu, bukan jika (prasyarat)," ujar Albanese pada Sabtu (9/8) di Selandia Baru perihal sikap pemerintahannya terhadap negara Palestina.
"Untuk jangka waktu yang lama, terdapat posisi bipartisan di Australia yang mendukung Solusi Dua Negara," kata ia menambahkan.
(bac)