Sekutu AS Australia Mau Akui Negara Palestina, Netanyahu Semakin Sewot
Sekutu kuat Amerika Serikat, Australia, bersiap mengakui negara Palestina menyusul Prancis, Kanada, dan Inggris.
Sikap Australia tersebut langsung membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu semakin sewot.
Netanyahu beranggapan negara-negara itu memberikan hadiah ke Hamas jika mengakui negara Palestina.
Ia bahkan secara blak-blakan menyampaikan kekecewaannya setelah Australia mengikuti jejak sekutu AS lainnya bersiap akui negara Palestina.
"Melihat negara-negara Eropa dan Australia masuk ke dalam lubang begitu saja, langsung terjerumus ke dalamnya. Ini mengecewakan dan saya pikir ini memalukan, tapi itu tidak mengubah posisi kami," kata Netanyahu, dikutip dari Reuters.
Netanyahu kemudian mengeklaim tanpa dasar bahwa mayoritas warga Israel menolak negara Palestina karena akan membawa perang lebih besar, bukan perdamaian.
Padahal faktanya, ribuan warga Israel turun ke jalan di Kota Tel Aviv, memprotes Netanyahu untuk segera mengakhiri agresi dua tahun di Gaza.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, media Australia Sydney Morning Herald melaporkan bahwa Perdana Menteri Anthony Albanese akan menandatangani pengakuan resmi negara Palestina pekan ini.
Albanese melalui pemerintahan kiri-tengahnya telah menyerukan Solusi Dua Negara, mendukung hak Israel untuk hidup aman dan hak Palestina untuk mempunyai negara sendiri.
"Saya katakan ini hanya masalah waktu, bukan jika (prasyarat)," ujar Albanese pada Sabtu (9/8) di Selandia Baru perihal sikap pemerintahannya terhadap negara Palestina.
Reuters telah menghubungi Kantor PM Australia, namun belum mendapatkan respons terkait kabar rencana itu.
(bac)