Putin Surati Kim Jong Un, Puji Tentara Korut Pahlawan usai Bantu Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin memuji tentara Korea Utara yang bertempur di Ukraina sebagai "heroik" dalam suratnya kepada Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un.
Surat itu disampaikan pada Jumat (15/8) bertepatan dengan peringatan pembebasan Korea dari penjajahan Jepang. Putin mengenang bagaimana pasukan Tentara Merah Soviet dan Korea Utara pernah berjuang bersama mengakhiri pendudukan kolonial Jepang.
"Ikatan persahabatan militan, niat baik, dan saling membantu yang terbentuk di masa perang itu tetap kokoh hingga hari ini," tulis Putin, dikutip Kantor Berita Pusat Korea (KCNA).
"Hal ini terbukti sepenuhnya melalui partisipasi heroik tentara DPRK dalam membebaskan wilayah Kursk dari pendudukan Ukraina," lanjutnya. "Rakyat Rusia akan selamanya mengingat keberanian dan pengorbanan mereka."
Putin juga menegaskan bahwa kedua negara akan terus "bertindak bersama secara efektif untuk mempertahankan kedaulatan dan memberikan kontribusi besar dalam membangun tatanan dunia multipolar yang adil".
KCNA melaporkan bahwa Kim Jong Un membalas surat tersebut dengan memuji hubungan kedua negara sebagai "persahabatan terstabil dan kemitraan strategis komprehensif".
Hubungan Rusia - Korea Utara semakin erat, termasuk penandatanganan perjanjian pertahanan bersama tahun lalu saat Putin berkunjung ke Pyongyang. Pada April lalu, Korea Utara untuk pertama kalinya mengonfirmasi pengiriman tentaranya ke garis depan di Ukraina.
Badan intelijen Korea Selatan dan Barat menyebut Pyongyang mengirim lebih dari 10 ribu tentara ke wilayah Kursk pada 2024, bersama pasokan peluru artileri, rudal, dan sistem roket jarak jauh. Seoul mengklaim sekitar 600 tentara Korea Utara tewas dan ribuan lainnya terluka dalam pertempuran di pihak Rusia.
Pujian Putin ini juga bertepatan dengan kunjungan delegasi Rusia yang dipimpin Ketua Duma Vyacheslav Volodin ke Pyongyang untuk memperingati 80 tahun pembebasan Korea. Volodin berterima kasih kepada Kim atas pengiriman "tentara-tentara terbaik" untuk operasi pembebasan Kursk.
"Rusia tidak akan pernah melupakan tentara Korea Utara yang berjuang hingga mengorbankan nyawa mereka di Rusia," kata Volodin, sebagaimana dilaporkan KCNA.
Kim menyebut kunjungan itu akan mendorong perkembangan hubungan DPRK-Rusia. Ia juga mengungkap telah berbicara melalui telepon dengan Putin dua hari sebelumnya, membahas perluasan kerja sama bilateral dan kontak yang lebih erat antar-pemimpin.
Pembicaraan itu terjadi tiga hari sebelum pertemuan puncak antara Putin dan Presiden AS Donald Trump pada Jumat, yang menjadi pertemuan pertama pemimpin kedua negara sejak 2021, di tengah upaya Trump menengahi akhir perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun.
(zdm/rds)