Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin masing-masing telah terbang ke Alaska pada Jumat (15/8) untuk menghadiri pertemuan berisiko tinggi yang bakal jadi ujian berat mengakhiri perang berdarah di Ukraina. Pertemuan Trump dan Putin akan digelar di Joint Base Elmendorf-Richardson di Anchorage pada 11.30 waktu setempat atau 02.30 WIB Sabtu (16/8).
Kedua pemimpin sudah menyuarakan harapan pertemuan bakal produktif. Meski begitu Trump memperingatkan bahwa pertemuan bisa dia anggap gagal hanya dalam beberapa menit jika Putin tak memberikan kemajuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia mengatakan Putin dan Trump akan berbicara setidaknya selama enam atau tujuh jam. Bagi Putin pertemuan ini menandai kunjungan pertamanya ke wilayah Barat sejak ia memerintahkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 yang telah menewaskan puluhan ribu orang.
Dalam beberapa hari terakhir, Rusia telah meraih kemajuan signifikan di medan perang yang dapat memperkuat posisi Putin dalam negosiasi gencatan senjata.
Trump saat berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One dalam perjalanan ke Anchorage menyampaikan nada positif.
"Ada rasa saling menghormati yang baik di kedua belah pihak dan saya pikir sesuatu akan muncul dari itu," kata Trump.
Setiap kata dan gestur akan diawasi ketat oleh para pemimpin Eropa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang tidak diikutsertakan dalam pertemuan. Zelensky sebelumnya telah menolak tekanan Trump untuk menyerahkan wilayah yang sudah direbut Rusia selama perang.
"Sudah waktunya untuk mengakhiri perang, dan langkah-langkah yang diperlukan harus diambil oleh Rusia. Kami mengandalkan Amerika," kata Zelensky dalam sebuah unggahan media sosial.
Trump menyebut pertemuan puncak itu sebagai "pertemuan uji coba" untuk menguji Putin, yang terakhir kali ditemuinya pada 2019. Dia mengatakan pada Jumat bahwa ia tidak akan pergi ke Alaska untuk bernegosiasi.
"Saya di sini untuk mempertemukan mereka," katanya tentang para pemimpin Rusia dan Ukraina.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Moskow tidak akan memprediksi hasil pertemuan tersebut.
"Kami tidak pernah membuat prediksi sebelumnya," kata Lavrov kepada TV pemerintah Rusia setelah ia tiba di Alaska.
"Posisi Rusia jelas dan tidak ambigu," katanya.
Trump telah berjanji untuk berkonsultasi dengan para pemimpin Eropa dan Zelensky, serta mengatakan bahwa kesepakatan akhir apa pun akan tercapai dalam pertemuan tiga pihak dengan Putin dan presiden Ukraina untuk 'membagi' wilayah.
(fea)