Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan melangsungkan pertemuan puncak di Alaska untuk membahas perang di Ukraina. Putin tiba di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
Pertemuan ini terjadi saat AS gencar mengupayakan gencatan senjata Rusia-Ukraina. Sejak kampanye, Trump sesumbar bisa menyelesaikan konflik itu dalam waktu singkat. Namun, tujuh bulan usai dilantik janji itu masih jadi retorika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump langsung menyambut kedatangan Putin di Alaska. Presiden AS itu naik pesawat kepresidenan Air Force, sementara presiden Rusia ini menggunakan Ilyushin II-96.
Trump sempat enggan turun terlebih dahulu dan menunggu Putin keluar. Mereka akhirnya keluar dan bersalaman.
Usai berjabat tangan, mereka naik limosin kepresidenan yang sudah disiapkan untuk menuju lokasi pertemuan.
Protokol itu tak biasa terutama untuk menyambut kepala negara yang tak 100 persen akur.
Trump mengeklaim pertemuan dengan Putin sangat produktif terutama terkait upaya mengakhiri perang dengan Ukraina.
Dia juga mengatakan Putin sepakat sejumlah poin yang ditawarkan AS.
"Kami mengadakan pertemuan yang sangat produktif, dan banyak poin telah disepakati. Hanya sedikit yang tersisa," ujar Trump dalam konferensi pers bersama Putin di Alaska, dikutip AFP.
Dalam pertemuan itu, Putin juga meminta Ukraina dan negara-negara Eropa lain tak menjadi hambatan terkait proses upaya perdamaian.
"Kyiv dan Eropa akan memandang semua ini secara konstruktif dan tidak akan menciptakan hambatan apa pun, tidak akan berupaya mengganggu kemajuan yang telah dicapai melalui provokasi atau intrik di balik layar," ungkap Putin.
Di kesempatan itu, Putin juga menawarkan Trump untuk mengunjungi Ibu Kota Rusia, Moskow.
"Lain kali di Moskow," kata Putin .
Respons Putin menjawab ucapan terima kasih Trump sekaligus harapan untuk bisa bertemu kembali.
"Oh, itu menarik," jawab Trump. "Saya akan sedikit mengkritiknya, tapi saya bisa melihat kemungkinan itu akan terjadi."
(isa/end)