Israel Diam-diam Lobi Sudan Selatan, Bujuk Relokasi Warga Gaza

CNN Indonesia
Sabtu, 16 Agu 2025 20:00 WIB
Israel dilaporkan tengah melobi Sudan Selatan agar mau menampung warga Palestina dari Jalur Gaza yang hingga hari ini masih digempur brutal oleh Tel Aviv.
Israel dilaporkan tengah melobi Sudan Selatan agar mau menampung warga Palestina dari Jalur Gaza yang hingga hari ini masih digempur brutal oleh Tel Aviv. (Foto: via REUTERS/ABIR SULTAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Israel dilaporkan tengah melobi Sudan Selatan agar mau merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza yang hingga hari ini masih digempur brutal oleh Tel Aviv.

Tiga sumber kepada Reuters mengatakan sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai antara Sudan Selatan dan Israel terkait permintaan ini. Namun, lobi-lobi masih tetap berlangsung.

Jika kesepakatan terjadi, rencana ini akan memaksa warga Gaza pindah keluar rumah dan tanah airnya sendiri, meski dengan dalih rekonstruksi wilayah itu dan demi "kehidupan yang lebih baik lagi".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski begitu, Sudan Selatan juga memiliki banyak PR jika benar-benar bersedia menerima warga Gaza ini. Sebab, negara di jantung Afrika ini juga masih dilanda kekerasan politik dan etnis selama bertahun-tahun.

Menurut ketiga sumber, lobi Israel dan Sudan Selatan ini kemungkinan dibahas saat Menteri Luar Negeri Sudan Selatan Monday Semaya Kumba berkunjung ke Israel bulan lalu.

Berita mengenai pembahasan antara Israel dan Sudan Selatan ini pertama kali dilaporkan oleh Associated Press pada Selasa pekan ini, dengan mengutip enam orang yang mengetahui persoalan tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Kementerian Luar Negeri Israel belum memberikan komentar atas informasi dari ketiga sumber tersebut.

Sementara itu, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS juga menolak berkomentar mengenai rencana itu maupun dukungan AS terhadap ide tersebut dengan menyatakan: "kami tidak membicarakan percakapan diplomatik tertutup."

Lobi antara Israel dan Sudan Selatan ini juga berlangsung kala wacana pemerintah RI mau menampung ribuan warga Gaza di Pulau Galang juga sedang hangat diperbicangkan.

Sejumlah pengamat dan kelompok pemerhati HAM mengkritik rencana Indonesia ini. Sebab, meski dinilai bentuk pertolongan kemanusiaan, namun jika dilihat secara lebih jauh, niat baik ini justru seakan memuluskan rencana Israel dan Amerika Serikat yang ingin mengosongkan Jalur Gaza.

Bulan ini Netanyahu bahkan menyatakan niatnya untuk memperluas kendali militer di Gaza. Awal pekan ini, Netanyahu bahkan kembali menyebut bahwa warga Palestina sebaiknya meninggalkan wilayah itu secara sukarela.

Para pemimpin Arab dan dunia menolak gagasan pemindahan penduduk Gaza ke negara lain. Warga Palestina menilai langkah tersebut setara dengan "Nakba" (bencana) baru, merujuk pada peristiwa 1948 ketika ratusan ribu orang melarikan diri atau diusir selama perang Arab-Israel.

Anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Wasel Abu Youssef, mengatakan kepemimpinan dan rakyat Palestina "menolak setiap rencana atau gagasan untuk memindahkan rakyat kami ke Sudan Selatan atau ke tempat lain."

Pernyataan ini sejalan dengan keterangan dari kantor Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Kamis. 

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER