Irak Gali Kuburan Massal Korban Pembantaian ISIS, Berisi 4 Ribu Mayat

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2025 12:40 WIB
Pihak berwenang Irak memulai penggalian yang diyakini sebagai kuburan massal yang ditinggalkan oleh ISIL atau ISIS selama tahun-tahun pembantaian.
Penemuan sejumlah tengkorak korban pembantaian ISIS. (AFP/ZAID AL-OBEIDI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak berwenang Irak telah memulai penggalian yang diyakini sebagai kuburan massal yang ditinggalkan oleh ISIL atau ISIS selama tahun-tahun pembantaian yang mereka lakukan terhadap penduduk sipil setelah merebut sebagian besar wilayah negara itu mulai tahun 2014, hingga akhirnya dikalahkan tiga tahun kemudian.

Menurut laporan Iraqi News Agency pada hari Minggu (17/8), otoritas lokal bekerja sama dengan kehakiman, penyelidik forensik, Iraqi Martyrs Foundation, dan direktorat kuburan massal untuk melakukan penggalian di al-Khafsa, sebelah selatan kota Mosul.

Situs tersebut, sebuah lubang runtuhan sedalam sekitar 150 meter dan selebar 110 meter, diyakini sebagai lokasi mengerikan dari beberapa pembantaian terburuk yang dilakukan oleh ISIL atau ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir Al Jazeera, Ahmad Qusay al-Asady, kepala departemen penggalian kuburan massal Martyrs Foundation, mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa timnya mulai bekerja pada 9 Agustus atas permintaan provinsi Nineveh.

Al-Asady mengatakan operasi ini awalnya akan terbatas pada pengumpulan sisa-sisa jasad manusia yang terlihat dan bukti di permukaan, sambil mempersiapkan penggalian penuh yang menurut para pejabat akan membutuhkan dukungan internasional. Yayasan tersebut kemudian akan membangun basis data dan mulai mengumpulkan sampel DNA dari keluarga para korban.

Penggalian penuh hanya dapat dilanjutkan setelah bantuan khusus didapatkan untuk menavigasi bahaya di lokasi, termasuk air belerang dan amunisi yang belum meledak. Air juga mungkin telah mengikis sisa-sisa jasad manusia, yang mempersulit identifikasi DNA.

Karena adanya unsur-unsur ini, al-Khafsa adalah "situs yang sangat rumit," tambah al-Asady. Berdasarkan kesaksian yang belum diverifikasi dari saksi mata dan keluarga serta kesaksian tidak resmi lainnya, pihak berwenang memperkirakan situs tersebut dapat berisi setidaknya 4.000 jasad, dengan kemungkinan ribuan lainnya.

Al-Khasfa terletak di dekat Mosul, kota terbesar kedua di Irak, tempat ISIL mengambil kendali sebelum akhirnya dikalahkan di Irak pada akhir tahun 2017.

Pada puncaknya, ISIL menguasai wilayah seluas setengah dari Inggris, membentang di Irak dan Suriah, dengan Raqqa di Suriah menjadi ibu kota "kekhalifahan" yang mereka deklarasikan sendiri.

Kekejaman dan Peninggalan Sejarah Tragis

Kelompok ini terkenal karena kekejamannya. ISIL melakukan pembantaian terhadap ribuan orang Yazidi dan memperbudak ribuan wanita Yazidi. Kaum Yazidi, sebuah kelompok yang telah lama dianiaya yang kepercayaannya berakar pada Zoroastrianisme, masih berjuang pulih dari kengerian serangan ISIL terhadap komunitas mereka di distrik Sinjar, Irak, pada tahun 2014.

Rabah Nouri Attiyah, seorang pengacara yang telah menangani lebih dari 70 kasus orang hilang di Nineveh, mengatakan kepada AP bahwa informasi menunjukkan al-Khasfa adalah "kuburan massal terbesar dalam sejarah modern Irak."

Namun, al-Asady mengatakan penyelidik belum dapat memastikan ukurannya. Sekitar 70% dari perkiraan sisa-sisa jasad manusia di sana diyakini milik personel tentara dan polisi Irak, serta korban lain, termasuk Yazidi.

Wawancara yang dilakukan dengan banyak saksi dari daerah tersebut menunjukkan pejuang ISIL membawa orang ke sana dengan bus untuk dibunuh. "Banyak dari mereka dipenggal," kata al-Asady.

Selain kuburan massal era ISIL, otoritas Irak terus menemukan situs serupa yang berasal dari masa pemerintahan Saddam Hussein, yang digulingkan dalam invasi pimpinan AS pada tahun 2003.

(wiw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER