Kepala Dewan Keamanan Tertinggi Iran Kunjungi Irak-Lebanon, Ada Apa?

CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 20:55 WIB
Kepala Dewan Keamanan Tertinggi Iran, Ali Larijani, melakukan kunjungan ke Irak pada Senin (11/8) sebelum berangkat ke Lebanon. Ada apa?
Kepala Dewan Keamanan Tertinggi Iran, Ali Larijani, melakukan kunjungan ke Irak pada Senin (11/8) sebelum berangkat ke Lebanon kala Hizbullah mau dilucuti. (Foto: VIA REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Dewan Keamanan Tertinggi Iran, Ali Larijani, melakukan kunjungan ke Irak pada Senin (11/8) sebelum berangkat ke Lebanon.

Kunjungan ini berlangsung di tengah rencana pemerintah Lebanon untuk melepas senjata sekutu Teheran, Hizbullah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ali Larijani berangkat hari ini (Senin) ke Irak dan kemudian Lebanon dalam kunjungan selama tiga hari, yang merupakan perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjabat pekan lalu," lapor televisi pemerintah Iran.

Di Irak, Larijani dijadwalkan menandatangani perjanjian keamanan bilateral sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon untuk bertemu pejabat tinggi dan tokoh berpengaruh di negara tersebut.

Kunjungan ke Lebanon ini dilakukan setelah Teheran menyatakan penolakan keras terhadap rencana pemerintah Lebanon melucuti senjata Hizbullah sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. 

Protes Iran ini dinilai Lebanon sebagai bentuk "campur tangan terang-terangan dan tidak dapat diterima" dari pihak luar.

"Kerja sama kami dengan pemerintah Lebanon sudah lama dan mendalam. Kami berkonsultasi mengenai berbagai isu regional. Dalam konteks khusus ini, kami berbicara dengan pejabat Lebanon dan tokoh berpengaruh disana," kata Larijani kepada televisi pemerintah sebelum berangkat.

"Di Lebanon, posisi kami sudah jelas. Persatuan nasional Lebanon penting dan harus dijaga dalam segala situasi. Kemerdekaan Lebanon tetap penting bagi kami dan kami akan berkontribusi terhadapnya," imbuhnya.

Pada Sabtu lalu, penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati, menyebut rencana pelepasan senjata Hizbullah sebagai bentuk kepatuhan "terhadap kehendak Amerika Serikat dan Israel".

Dorongan pelepasan senjata ini muncul setelah perang tahun lalu antara Israel dan Hizbullah, yang membuat kelompok tersebut, dulunya kekuatan politik dan militer yang berpengaruh, melemah.

Tekanan juga datang dari AS, partai anti-Hizbullah di Lebanon, serta kekhawatiran Israel akan meningkatkan serangan jika kelompok itu tetap bersenjata.

Larijani, 68 tahun, ditunjuk memimpin Dewan Keamanan Tertinggi Iran yang bertugas merancang strategi pertahanan dan keamanan negara. Keputusan dewan ini harus mendapat persetujuan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Penunjukan Larijani dilakukan usai perang 12 hari dengan Israel, yang dimulai pertengahan Juni ketika Israel melancarkan serangan tak terduga ke wilayah Iran, menargetkan situs militer, nuklir, dan pemukiman penduduk.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER