Hamas Dapat Usulan Baru Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

CNN Indonesia
Senin, 18 Agu 2025 19:10 WIB
Usulan baru gencatan senjata 60 hari yang disertai permintaan pelepasan sandera dalam dua tahap telah dikomunikasikan ke perwakilan Hamas di Mesir.
Usulan baru gencatan senjata 60 hari yang disertai permintaan pelepasan sandera dalam dua tahap telah dikomunikasikan ke perwakilan Hamas di Mesir. (REUTERS/Hatem Khaled)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perwakilan Hamas di Mesir mendapat usulan baru tentang gencatan senjata di Gaza, Palestina untuk 60 hari. Usulan itu juga disertai permintaan pelepasan sandera dalam dua tahap.

"Usulan berisi persetujuan kerangka kerja untuk memulai negosiasi atas gencatan senjata permanen," kata sumber Hamas yang tak mau disebutkan namanya, dilansir AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perwakilan Hamas itu tidak langsung menerima usulan tersebut. Ia akan membahasnya bersama para bersama pemimpin faksi lainnya di Palestina.

"Hamas aka menggelar konsultasi internal di antara para pemimpin," ujarnya, diberitakan AFP.

Israel terus menggempur Gaza, Palestina. Sudah 62 ribu orang tewas di Gaza gara-gara serangan Israel sejak 2023 hingga Jumat (15/8).

Israel sempat memaksa warga Palestina direlokasi ke sisi selatan Gaza. Ide itu disampaikan karena Israel akan menjadikan Gaza medan perang.

Gagasan itu ditolak Hamas. Mereka menilai relokasi sebagai "penipuan terang-terangan" untuk "Menutupi kejahatan brutal yang akan dilakukan pasukan penjajah."

Di tengah agresivitas menyerang Gaza, pemerintah Israel menghadapi gejolak di dalam negeri. Ribuan warga Israel berdemonstrasi menuntut perang dihentikan.

Para demonstran memblokade jalan antara Yerusalem dan Tel Aviv pada Minggu (18/8). Mereka juga menuntut pembebasan para sandera.

"Hari ini, semua berhenti untuk mengingat nilai paling tinggi: kesucian hidup," kata Anat Angrest, ibu dari sandera bernama Matan Angrest, dilansir Reuters.

Meski begitu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras ingin tetap membinasakan Hamas.

"Mereka yang hari ini menyuarakan penghentian perang tanpa mengalahkan Hamas bukan hanya menguntungkan posisi Hamas dan menunda pelepasan sandera. Mereka juga memastikan kengerian 7 Oktober akan mengulang dirinya lagi dan lagi," ujar Netanyahu.

(dhf/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER