Netanyahu vs Macron Perang Kata-kata Gegara Prancis Mau Akui Palestina

CNN Indonesia
Rabu, 20 Agu 2025 09:05 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Emmanuel Macron saling serang kata-kata menyusul rencana Prancis yang siap mengakui Negara Palestina bulan depan.
PM Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Emmanuel Macron saling serang kata-kata menyusul rencana Prancis yang siap mengakui Negara Palestina bulan depan. (Foto: AFP/CHRISTOPHE ENA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Presiden Emmanuel Macron mengobarkan antisemitisme menyusup rencana Prancis yang siap mengakui Negara Palestina bulan depan.

Tuduhan itu tertuang dalam surat yang dikirim Netanyahu langsung kepada Macron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seruan Anda untuk [mengakui] Negara Palestina justru mengobarkan api antisemitisme ini. Ini bukan diplomasi, melainkan upaya memberikan imbalan," kata Netanyahu dalam surat itu dikutip AFP, Selasa (18/8).

Netanyahu juga mengatakan langkah Prancis mengakui Palestina sama saja dengan menghadiahi Hamas, mempertebal penolakan Hamas untuk membebaskan para sandera, dan menguatkan mereka yang mengancam orang Yahudi Prancis.

"Dan mendorong kebencian terhadap Yahudi yang kini membayangi jalan-jalan Anda." kata PM Israel itu menambahkan.

Prancis adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar di Eropa.

Istana Kepresidenan Prancis tak diam saja. Mereka menyebut tuduhan Netanyahu hina dan keliru.

"Ini adalah saatnya untuk keseriusan dan tanggung jawab, bukan untuk intervensi dan manipulasi," demikian pernyataan kepresidenan Prancis merespons Netanyahu.

Mereka juga menjamin Prancis melindungi dan akan selalu melindungi warga negara Yahudi di sana. Prancis menegaskan kekerasan terhadap komunitas Yahudi di negara itu akan mendapat hukuman berat.

"Selain hukuman pidana, presiden secara sistematis telah mewajibkan semua pemerintahannya sejak 2017, dan terlebih lagi sejak serangan teroris 7 Oktober 2023, untuk menunjukkan tindakan tegas terhadap para pelaku tindakan antisemit," lanjut Istana Kepresidenan Prancis.

Perselisihan baru ini kian menambah ketegangan hubungan Prancis-Israel usai Macron mengumumkan bakal mengakui Negara Palestina.

Macron menyebut pengakuan itu akan disampaikan dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang. Dia menilai langkah tersebut perlu ditempuh agar perdamaian di Timur Tengah bisa tercipta.

Prancis adalah salah satu negara yang mendukung solusi dua negara. Ini adalah kerangka penyelesaian konflik Israel-Palestina yang berisi pendirian dua negara secara berdampingan, damai, dan saling menghormati.

Selain Prancis, Inggris, Kanada, Australia, Finlandia, dan beberapa negara lainnya juga siap mengakui Palestina di sidang Majelis Umum PBB mendatang.

(isa/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER