Finlandia Panggil Dubes Israel Protes Rencana Bagi Dua Tepi Barat

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2025 16:05 WIB
Finlandia memanggil Duta Besar Israel untuk menyampaikan kekecewaan mendalam atas proyek pembangunan rumah di tepi barat.
Israel berencana membangun perumahan baru di Tepi Barat, Palestina, yang mengundang kekecewaan banyak negara. (AFP/AHMAD GHARABLI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Finlandia memanggil Duta Besar Israel untuk negara itu pada Kamis (21/8) usai pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berencana membangun ribuan unit rumah di Tepi Barat, Palestina, sehingga membelah wilayah itu jadi dua.

Kementerian Luar Negeri Finlandia menyampaikan 'kekecewaan yang mendalam' ke Dubes tersebut terkait rencana pembangunan itu.

"Finlandia menyerukan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza sesuai dengan bantuan hukum internasional," demikian menurut Kemlu Finlandia, dikutip Middle East Eye.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek pembangunan 3.401 unit di Tepi Barat atau dikenal proyek E1 mencuat sejak awal Agustus lalu. Kemudian pada Kamis (21/8), pemerintahan Netanyahu menyepakati proyek itu.

Pembangunan ini nantinya akan menghubungkan Yerusalem ke permukiman Maale Adumim. Proyek tersebut juga membuat masa depan ibu kota Palestina yang selama ini digaung-gaungkan mustahil tercapai.

Politikus sayap kanan ekstrem sekaligus Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich menegaskan pengesahan itu sebagai teguran kepada negara-negara, terutama Barat, yang berencana mengakui Palestina.

"Negara Palestina sedang terhapus dari meja perundingan dengan slogan atau tanpa aksi," kata dia, dikutip NPR.

Smotrich lalu berujar, "Setiap permukiman, setiap lingkungan, setiap unit rumah adalah paku di peti mati ide yang berbahaya itu."

Persetujuan pembangunan permukiman itu muncul saat sejumlah negara kuat Eropa seperti Inggris, Prancis, Finlandia, berencana mengakui negara Palestina dalam sidang umum PBB pada September mendatang.

Negara-negara itu menyatakan pengakuan diperlukan untuk mengakhiri agresi dan menciptakan perdamaian di kawasan Timur Tengah.

Pengesahan tersebut juga diteken saat Israel melancarkan operasi skala besar untuk mencaplok total Kota Gaza. Pencaplokan ini terjadi di tengah agresi brutal pasukan Zionis sejak Oktober 2023.

Selama agresi, Israel menggempur habis-habisan warga dan objek sipil di Palestina. Imbas serangan keji itu, lebih dari 62.000 warga di Palestina tewas dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(isa/nva/rds)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER