Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengerahkan tiga kapal perang ke lepas pantai Venezuela pada Rabu (20/8).
Menurut pejabat Gedung Putih, tiga kapal perusak berpeluru kendali kelas Aegis saat ini telah menuju perairan Venezuela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengiriman kapal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya AS memberantas perdagangan narkoba. Awal bulan ini, Trump memerintahkan Kementerian Pertahanan atau Pentagon untuk menyiapkan opsi penggunaan kekuatan militer guna menyapu kartel narkoba di Amerika Latin.
AS selama ini menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro memimpin kartel narkoba "Cartel de los Soles" atau Cartel of the Suns.
Kementerian Keuangan AS bulan lalu menetapkan kelompok itu sebagai organisasi teroris khusus, dengan tuduhan mendukung kartel narkoba Tren de Aragua dan Sinaloa, yang lebih dulu ditetapkan sebagai organisasi teroris asing pada awal tahun ini.
Seiring dengan tuduhan ini, Washington juga membuat sayembara dengan menawarkan hadiah sebesar US$50 juta dolar (Rp814 miliar) bagi siapa saja yang bisa menangkap Maduro.
Maduro telah merespons pengiriman kapal perang AS dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut adalah upaya ilegal untuk menggulingkan pemerintahannya.
"Apa yang mereka ancamkan terhadap Venezuela, yakni pergantian pemerintahan dan serangan teroris militer, adalah hal yang tidak bermoral, kriminal, dan ilegal," ucap Maduro kepada para anggota parlemen, Jumat (22/8), seperti dikutip Anadolu Agency.
"Ini masalah perdamaian, masalah hukum internasional, bagi Amerika Latin dan Karibia. Siapa pun yang melakukan tindakan agresi terhadap suatu negara di Amerika Latin berarti menyerang semua negara," lanjutnya.
Maduro saat ini juga telah memobilisasi 4,5 juta anggota milisi untuk bersiap akan invasi AS. Ia juga membuka pendaftaran besar-besaran bagi warga Venezuela yang berkenan bergabung dengan milisi nasional.
(blq/wis)