Israel Serang Suriah, 6 Orang Tewas

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 08:35 WIB
Enam prajurit militer Suriah tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel di selatan Damaskus.
Ilustrasi Suriah mendapat serangan Israel. (REUTERS/Khalil Ashawi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Enam prajurit militer Suriah tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel di selatan Damaskus.

Televisi pemerintah El Ekhbariya melaporkan pada Rabu (27/8) dini hari bahwa sejumlah drone Israel menargetkan pos militer Suriah di wilayah Damaskus dekat Kota Al Kiswah.

Pada Senin (25/8), Kementerian Luar Negeri Suriah melaporkan bahwa Israel mengerahkan 60 prajurit untuk mengambil alih wilayah di dalam perbatasan Suriah di sekitar Gunung Hermon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Luar Negeri Suriah Asaad Al Shaibani menuduh Israel sedang membangun fasilitas intelijen dan pos militer di wilayah demiliterisasi guna memajukan "rencana ekspansi dan pemisahannya".

Awal bulan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan visinya untuk menciptakan "Israel Raya". Israel Raya merupakan konsep yang mengeklaim wilayah Tepi Barat dan Jalur Gaza, Palestina, serta sebagian wilayah Lebanon, Suriah, Mesir, dan Yordania.

Kelompok negara Arab dan Muslim telah menyatakan langkah tersebut "pelanggaran nyata dan berbahaya" terhadap hukum internasional dan kestabilan hubungan internasional.

Aksi militer terbaru Israel sendiri dilancarkan menyusul bentrokan mematikan di Provinsi Suwayda (Sweida), Suriah. Kekerasan sektarian terjadi di sana selama sepekan pada Juli lalu hingga menewaskan 1.400 orang, demikian dilaporkan Al Jazeera.

Israel melancarkan serangan terhadap pasukan Suriah dan mengebom jantung Kota Damaskus dengan dalih mendukung komunitas Druze di Sweida.

Druze adalah kelompok minoritas cabang Islam Syiah Ismailiyah yang tersebar di Timur Tengah, termasuk di Israel dan Suriah. Kelompok ini menjadi populasi mayoritas di Sweida, yang menempati wilayah itu hingga 90 persen.

Komunitas Druze memiliki sejarah sendiri dengan Israel. Setelah kepemimpinan Sunni di Yerusalem mengancam makam suci Druze di Tiberias, komunitas Druze memilih berpihak ke Yahudi. Druze bekerja sama dengan pasukan militer Yahudi dalam perang Arab-Israel 1948.

Pascaserangan Israel ke Damaskus, Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan gencatan senjata untuk Sweida.

(blq/sry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER