PM Australia Albanese Murka ke Iran, Tuduh IRGC Teroris

CNN Indonesia
Rabu, 27 Agu 2025 16:36 WIB
PM Australia Anthony Albanese. Foto: AFP/HILARY WARDHAUGH
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese berencana memasukkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris, menyusul tuduhan soal serangan anti-semit terhadap sinagog di Melbourne dan Sydney tahun lalu.

"Saya bisa mengumumkan pemerintah akan secara resmi memasukkan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) sebagai organisasi teroris," kata Albanese saat konferensi pers pada Selasa (26/8).

Albanese lalu menegaskan warga Australia menginginkan dua hal: pembunuhan di Timur Tengah dihentikan dan tak membawa konflik ke Australia. Sebab menurut Albanese, Iran berusaha membawa konflik tersebut ke Australia.

"Mereka berusaha mencelakai dan meneror warga Yahudi Australia serta menebar kebencian dan perpecahan di komunitas kami," ungkap dia.

Albanese menekankan Australia punya pesan jelas menentang anti semitisme dan kekerasan. Pengumuman tersebut muncul bersamaan dengan hasil penyelidikan terkait serangan ke sinagog tahun lalu.

Kepala Badan Keamanan dan Intelijen Australia (ASIO) Mike Burgess mengatakan para komandan IRGC berada di balik serangan di Lewi's Continental Kitchen Sydney pada 20 Oktober 2024 dan Sinagog Adass Israel di Melbourne pada Desember di tahun yang sama.

IRGC, lanjut dia, menggunakan jaringan yang kompleks dan mata-mata untuk menyembunyikan keterlibatan mereka.

Albanese kemudian mengonfirmasi Australia bertanggung jawab penuh atas penyelidikan yang mengungkap dugaan hubungan serangan tersebut dengan Iran.

"ASIO telah mengumpulkan cukup banyak intelijen yang kredibel untuk mencapai kesimpulan yang sangat meresahkan bahwa Pemerintah Iran mengarahkan setidaknya dua dari serangan ini," kata Albanese yang juga hadir dalam konferensi itu.

Dia lalu berujar, "Iran sudah berusaha menyamarkan keterlibatan mereka, tetapi ASIO menilai Iran berada di balik serangan terhadap Lewis' Continental Kitchen di Sydney pada 20 Oktober tahun lalu, dan Sinagoga Adass Israel di Melbourne pada 6 Desember tahun lalu."

Albanese juga menyebut Iran merencanakan serangan lebih lanjut. Dia memandang tindakan Iran semacam itu merupakan agresi luar biasa dan berbahaya.

"Hal ini sama sekali tidak bisa diterima dan Pemerintah Australia mengambil tindakan tegas dan terukur sebagai tanggapan," ungkap dia.

Beberapa hari lalu Australia telah mengusir Duta Besar Iran untuk Australia tersebut terkait temuan badan intelijen.

Iran tak tinggal diam. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei mengatakan tindakan pemerintah Australia tak bisa dibenarkan.

"Setiap tindakan yang tak pantas dan tak dapat dibenarkan di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan," kata Baqaei dalam konferensi pers, Selasa (26/8). Dia juga membantah tuduhan yang dilancarkan Australia ke IRGC.

(isa/dna)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK