Australia mengungkap keterlibatan Iran dalam serangan antisemitisme ke dua sinagog tahun lalu melalui jaringan pendanaan.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah mendapat informasi dari Badan Keamanan Intelijen Australia (ASIO) terkait keterlibatan Iran. Dia lalu menyebut badan intelijen telah berusaha sekuat tenaga menyelidiki hubungan negara Timur Tengah ini dengan insiden anti-semit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Badan Keamanan telah bekerja luar biasa untuk melacak sumber pendanaan elemen-elemen kriminal yang sudah digunakan sebagai alat rezim Iran," kata Albanese ke media lokal Australia, dikutip Reuters.
Investigasi itu, lanjut dia, menelisik pembayaran yang dilakukan di dalam dan luar negeri ke "penjahat kecil".
Dalam konferensi pers pada Selasa (26/8), Kepala ASIO Mike Burgess Burgess menuduh pemerintah Iran dan komandan di Korps Revolusi Garda Iran (IRGC) jadi dalang serangan dan menyembunyikan keterlibatan mereka melalui mata-mata atau "cuts-out" yang dibayar.
"Apa yang sudah kita sebutkan ada hubungan langsung bahwa IRGC melalui sejumlah mata-mata di Australia melakukan kejahatan," kata Burgess saat ditanya apakah ada bukti konkret keterlibatan Iran dalam serangan tersebut.
Australia menuduh Iran berada di balik serangan di Lewi's Continental Kitchen Sydney pada 20 Oktober 2024 dan Sinagog Adass Israel di Melbourne pada Desember di tahun yang sama.
Setelah penyelidikan ini terungkap, Australia langsung mengusir Duta Besar Iran yang bertugas di negara tersebut Ahmad Sadeghi dan menutup operasi kedutaan mereka di Teheran.
Iran tak terima dengan serangkaian tuduhan tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Esmaeil Baqaei mengatakan tindakan pemerintah Australia tak bisa dibenarkan.
"Setiap tindakan yang tak pantas dan tak dapat dibenarkan di tingkat diplomatik akan mendapat reaksi balasan," kata Baqaei dalam konferensi pers, Selasa (26/8).
Ia juga membantah seluruh tuduhan Australia termasuk keterlibatan IRGC dalam serangan di sinagog.
"Kami betul-betul membantah tuduhan itu," kata jubir itu.
Sehari usai pengumuman itu, pelaku serangan sinagog Adass Israel, Younes Ali Younes (20) muncul di Pengadilan Magistrates Melbourne pada hari ini. Dia tak mengajukan pembelaan dan jaminan.