Kata-kata PM Qatar Usai Israel Bombardir Doha
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, mengecam serangan Israel ke Ibu Kota Doha pada Selasa (9/9).
Al-Thani menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seorang "narsis" dan serangan Israel tersebut "berbahaya".
"Serangan dan penargetan ini tidak hanya melampaui hukum internasional, tetapi juga standar moral," kata Al Thani, dikutip CNN.
"Kita berbicara tentang negara mediator, yang menyelenggarakan mediasi resmi dan dihadiri oleh delegasi dari negara yang sama yang mengirimkan rudal-rudal ini. Standar moral apa yang dapat diterima untuk hal ini," imbuhnya.
Al-Thani menegaskan Qatar berhak untuk menanggapi serangan Israel yang telah menewaskan seorang pejabat keamanan Qatar dan lima anggota Hamas. Dia menegaskan Doha telah membentuk tim hukum dan akan meninjau insiden tersebut untuk memastikan tindakan semacam itu tidak terulang.
Soal perundingan gencatan senjata Gaza, Qatar selaku tuan rumah menyiratkan bahwa pembicaraan yang sedang berlangsung masih belum pasti.
"Diplomasi Qatar tidak dibangun atas perilaku negara-negara seperti Israel. Mediasi diplomatik Qatar adalah bagian dari identitas ini dan akan terus berlanjut, dan tidak akan tergoyahkan dalam melanjutkan peran ini," imbuhnya.
Namun Al-Thani mengakui serangan Israel telah mengubah lanskap perundingan gencatan senjata yang sedang berlangsung. Qatar merupakan mediator utama dalam perundingan gencatan senjata yang didukung Amerika Serikat, untuk mengakhiri perang di Gaza.
Israel mengklaim serangan di Doha itu untuk menargetkan para petinggi Hamas yang berkumpul untuk membahas proposal gencatan senjata AS terbaru untuk Gaza.
Menurut laporan media, sekitar 12 serangan udara Israel menghantam bangunan tempat tinggal. Kantor Perdana Menteri Israel mengisyaratkan bahwa Negeri Zionis itu bertindak sendiri dalam serangannya di Doha.
Di sisi lain, dalam pernyataan resmi setelah serangan di Doha, Hamas mengatakan serangan Israel itu bertujuan untuk menggagalkan perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan.
(dna/bac)